Afrika Selatan Akan Hukum Warganya yang Bantu Israel Berperang Lawan Palestina, Tegas Bela Palestina
Merasa sebagai bangsa yang pernah merasakan penderitaan terjajah semasa apartheid, Afrika Selatan merasakan apa yang dialami Bangsa Palestina.
Penulis: Muhammad Barir
Tidak disebutkan secara spesifik berapa banyak warga Afrika Selatan yang diperkirakan telah mendaftar jadi anggota IDF. Pemerintah sebelumnya mengatakan Badan Keamanan Negara (SSA) sedang melacak mereka.
Warga Afrika Selatan memerlukan persetujuan pemerintah terlebih dahulu untuk berperang secara sah di Israel, kata kementerian itu.
Warga negara yang dinaturalisasi mempunyai risiko lebih lanjut untuk dicabut kewarganegaraannya di Afrika Selatan karena terlibat dalam perang yang tidak didukung atau disetujui oleh negara Afrika selatan, tambah kementerian luar negeri.
Afrika Selatan telah lama menjadi pendukung vokal bagi perjuangan untuk kemerdekaan Palestina, dan partai berkuasa Kongres Nasional Afrika (ANC) sering mengaitkan hal ini dengan perjuangannya melawan apartheid.
Mereka mengecam keras Israel yang menyerang Gaza dan mereka telah menarik semua diplomatnya dari Israel.
Pada hari Senin, Ramaphosa mengecam serangan genosida dan pembantaian terhadap rakyat Palestina pada konferensi pers dengan perwakilan kelompok pro-Palestina di Johannesburg.
Solidaritas Afrika Selatan untuk Palestina
Afrika Selatan memperingatkan warganya, jika mereka berperang bersama tentara Zionis, maka kewarganegaraan mereka akan dicabut
Sejak awal gelombang baru agresi militer rezim Zionis di Gaza dimulai, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dan rakyat negara ini telah menyatakan solidaritasnya terhadap rakyat Palestina.
Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan hari Selasa (19/12/2023) mengumumkan bahwa mereka sangat prihatin atas laporan bahwa beberapa warga negara ini telah bergabung dengan tentara Zionis untuk berperang di Gaza.
“Tindakan seperti itu dapat membantu melanggar hukum internasional dan melakukan lebih banyak kejahatan internasional” kata pernyataan Kemenlu Afrika Selatan.
(Sumber: The New Arab, Times of Israel, Pars Today)