Taktik Perang Hizbullah Lawan Israel: Butakan Matanya Lalu Kirim Roket Kornet, Iron Dome Jadi Eror
Dengan begitu, Hizbullah menerapkan strategi untuk membutakan dulu 'mata-mata' dari Israel agar sistem pertahanannya melemah.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
"Media Israel juga melaporkan, tentara Israel membuka penyelidikan atas serangan tersebut dalam upaya untuk mengurangi insiden dan kegagalan serupa, dan menambahkan kalau mereka juga mengakui kerugian yang sama seperti yang dilaporkan Hizbullah dalam klaim serangannya tersebut," tulis laporan Al-Mayadeen.
Pangkalan Udara Meron adalah satu di antara pangkalan udara pusat paling strategis bagi seluruh entitas Israel dan pusat komando militer dan intelijen utama di front utara.
Terletak di puncak Gunung Jarmaq, puncak tertinggi di wilayah Palestina yang diduduki Israel, pangkalan ini berjarak sekitar 8 km dari perbatasan Lebanon.
Ini adalah satu-satunya fasilitas yang bertanggung jawab untuk mengelola dan mengendalikan operasi udara menuju Suriah, Lebanon, Turki, dan Siprus, serta bagian utara cekungan Laut Mediterania timur.
Baca juga: Israel Nyaris Sepenuhnya Tarik Mundur Pasukan dari Gaza Utara, Al-Qassam Kepung IDF di Bani Suhaila
Selain itu, pangkalan tersebut bertindak sebagai pusat interferensi peperangan elektronik ke arah yang disebutkan di atas, dan dikelola oleh sejumlah besar perwira dan tentara elite Israel.
Baca juga: Israel Nyaris Sepenuhnya Tarik Mundur Pasukan dari Gaza Utara, Al-Qassam Kepung IDF di Bani Suhaila
Sistem Pertahanan Terkikis Hingga Nol
Milisi Perlawanan Lebanon, Hizbullah mengumumkan Sabtu pagi kalau mereka menyerang pangkalan itu dengan 62 rudal dan roket, dan menyatakan ini adalah “pembalasan awal” terhadap pembunuhan Israel terhadap pemimpin senior Hamas Shiekh Saleh al-Arouri dan rekan-rekannya awal pekan ini di Pinggiran Selatan Beirut.
Rekaman menunjukkan, Meron menjadi sasaran sejumlah peluru kendali, yang kemudian diidentifikasi sebagai peluru kendali anti-tank Kornet-EM yang dimodifikasi.
"Media Israel bertanya-tanya, meskipun tidak ada sistem yang dapat mencegat rudal anti-tank yang menyasar Meron, tidak jelas mengapa tentara Israel tidak memasang pagar di sekitar fasilitas sensitif tersebut, seperti yang dilakukan di sepanjang perbatasan utara," tulis ualsan media Israel mempertanyakan sistem pertahanan yang dibangun IDF di pangkalan udara Meron.
Menurut Israel, tembok di sepanjang perbatasan utara diklaim mampu menyerap dampak rudal anti-tank, menyebabkan hulu ledak meledak, dan mencegah sebagian besar, jika tidak seluruh, kerusakan pada fasilitas di pangkalan.
Baca juga: Kiryat Shmona Zona Merah, Walikota Perintahkan Pemukim Israel Mengungsi: Yakin Pembalasan Hizbullah
Media Israel juga melaporkan setelah pangkalan Meron menjadi sasaran, Angkatan Udara Israel mengaktifkan kembali balon mata-mata "Tal Shamayim" ("Sky Dew"), yang seharusnya memberi Israel peringatan dini jarak jauh terhadap serangan udara apa pun dan ancaman yang menargetkannya.
Hal ini terjadi ketika ketua partai Yisrael Beiteinu, Avigdor Lieberman, berkata, "Kita harus memulihkan pencegahan Israel, yang telah terkikis hingga nol."