Mengenal Radwan Force, Unit Militer Hizbullah yang Komandannya Baru Saja Dibunuh Israel
Radwan Force kini menjadi sorotan saat kelompok Hizbullah mulai menunjukkan taringnya membela Gaza untuk melawan Israel.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Radwan Force sudah ada setidaknya sejak tahun 2006, ketika unit tersebut melakukan penangkapan tentara Israel, yang menjadi katalisator perang Juli 2006 antara Israel dan Hizbullah.
Sebelumnya disebut sebagai "unit intervensi cepat", kelompok ini berganti nama menjadi Radwan Force pada tahun 2008 setelah pembunuhan Imad Mughniyeh.
Imad Mughniyeh memiliki nama samaran "Hajj Radwan".
Setelah Hizbullah melakukan intervensi demi mendukung rezim Suriah dalam perang saudara di Suriah, Pasukan Radwan mulai berperang bersama militer Suriah dan milisi sekutunya.
Unit tersebut dilaporkan dikerahkan di Suriah selatan dan utara untuk melawan elemen pemberontak, serta di Quneitra di Dataran Tinggi Golan Suriah.
Wilayah Golan Suriah terkenal memiliki hubungan dengan Iran telah mempertahankan pengaruhnya selama bertahun-tahun.
Para analis berpendapat bahwa pertarungan yang dilakukan unit ini di Suriah telah membuat barisannya semakin tangguh dan meningkatkan kemampuannya untuk berperang sebagai kekuatan komando, dibandingkan dengan unit-unit Hizbullah yang lebih bergaya gerilya.
Apakah tewasnya Al-Tawil Berarti Perang Melawan Israel?
Pembunuhan Tawil terjadi tepat setelah pembunuhan pejabat tinggi Hamas Saleh al-Arouri di Beirut.
Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah bersumpah untuk membalas pembunuhan al-Arouri.
Tetapi ia mengisyaratkan bahwa Hizbullah tidak ingin pembalasannya menyebabkan pertempuran menjadi perang skala penuh antara Hizbullah dan Israel.
Pembunuhan di Tawil, meski bersifat eskalasi, tidak serta merta memicu perang.
Israel telah menargetkan pejuang Hizbullah di Lebanon selatan sejak awal pertempuran tiga bulan lalu, termasuk putra Hizbullah Raad, ketua blok parlemen Hizbullah.
Israel juga beberapa kali berhasil menyingkirkan komandan Hizbullah di Suriah sejak keterlibatan kelompok tersebut dalam perang saudara di Suriah dimulai.
Meski begitu, pembunuhan Tawil merupakan pembunuhan pejabat tertinggi Hizbullah yang sejak 8 Oktober.
Pembunuhan itu juga terjadi pada saat ketegangan antara Hizbullah dan Israel, serta ketegangan regional, berada pada titik tertinggi sepanjang masa.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)