Reaksi Dunia atas Serangan AS-Inggris terhadap Houthi di Yaman, Turki: Laut Merah jadi Lautan Darah
Berikut ini rangkuman sejumlah reaksi para pemimpin dunia atas serangan AS dan Inggris terhadap kelompok militan Houthi Yaman, yang didukung Iran.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
"Serangan tersebut terjadi sebagai upaya untuk memperluas dukungan penuh AS dan Inggris dalam kurang lebih 100 hari terakhir atas kejahatan perang rezim Zionis terhadap rakyat Palestina dan warga Gaza yang terkepung,” kata Kementerian.
Juru bicara kementerian, Nasser Kanaani, mengatakan serangan-serangan ini jelas merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Yaman serta pelanggaran hukum internasional.
Arab Saudi
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyerukan untuk menahan diri dan “menghindari eskalasi” setelah serangan tersebut.
Mengatakan pihaknya memantau situasi dengan “keprihatinan yang besar”.
“Kerajaan menekankan pentingnya menjaga keamanan dan stabilitas kawasan Laut Merah karena kebebasan navigasi di dalamnya merupakan tuntutan internasional,” kata Kementerian.
Yordania
Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, mengatakan agresi Israel di Gaza merupakan kejahatan perang terhadap rakyat Palestina.
Ia juga menyebut bahwa perang Israel di Gaza melanggar hukum internasional tanpa mendapat hukuman.
"Stabilitas kawasan dan keamanannya terkait erat," kata Safadi, menurut media pemerintah.
“Komunitas internasional berada di persimpangan jalan kemanusiaan, moral, hukum dan keamanan,” tambahnya.
Mesir
Kementerian Luar Negeri Mesir telah menyatakan “keprihatinan mendalam” atas meningkatnya operasi militer di Laut Merah dan serangan udara di Yaman.
Pernyataan dari kementerian tersebut menyerukan “menyatukan” upaya internasional dan regional untuk mengurangi ketidakstabilan di kawasan.
Rusia
Rusia mengatakan serangan itu melanggar hukum internasional dan secara keliru memanfaatkan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut Houthi menghentikan serangan mereka terhadap jalur pelayaran.
“Serangan udara AS di Yaman adalah contoh lain penyimpangan Anglo-Saxon terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB,” kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova.
Zakharova mengatakan serangan itu menunjukkan “pengabaian total terhadap hukum internasional” dan “memperburuk situasi di kawasan”.
Baca juga: AS Kembali Bombardir Yaman Pakai Rudal Tomahawk, Targetkan Fasilitas Radar Houthi
Perancis
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia