Reaksi Dunia atas Serangan AS-Inggris terhadap Houthi di Yaman, Turki: Laut Merah jadi Lautan Darah
Berikut ini rangkuman sejumlah reaksi para pemimpin dunia atas serangan AS dan Inggris terhadap kelompok militan Houthi Yaman, yang didukung Iran.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, telah meminta semua pihak “untuk tidak memperburuk” situasi yang tidak menentu di Laut Merah, kata juru bicaranya Stephane Dujarric.
“Sekretaris Jenderal lebih lanjut menyerukan semua pihak yang terlibat untuk tidak memperburuk situasi demi kepentingan perdamaian dan stabilitas di Laut Merah dan kawasan yang lebih luas.”
NATO
“Serangan ini bersifat defensif dan dirancang untuk menjaga kebebasan navigasi di salah satu jalur perairan paling penting di dunia. Serangan [Houthi] harus diakhiri,” kata juru bicara aliansi militer.
“Pasukan Houthi didukung, dipasok, dan diperlengkapi oleh Iran, sehingga Teheran memiliki tanggung jawab khusus untuk mengendalikan proksinya,” tambah juru bicara tersebut.
NATO tidak terlibat dalam serangan itu, namun AS dan Inggris merupakan bagian dari aliansi tersebut sementara dua anggota NATO lainnya, Belanda dan Kanada, memberikan dukungan.
Hizbullah
Kelompok Lebanon, yang merupakan sekutu Iran dan Houthi, mengatakan agresi AS menegaskan bahwa Washington berada dalam “kemitraan penuh” dengan Israel.
“AS adalah mitra penuh dalam tragedi dan pembantaian yang dilakukan oleh musuh Zionis di Gaza dan wilayah tersebut,” kata sebuah pernyataan dari kelompok tersebut.
Hamas
Mengutuk serangan tersebut, Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintah AS dan Inggris akan bertanggung jawab atas dampak serangan mereka terhadap keamanan kawasan.
Jihad Islam Palestina
Kelompok Palestina yang berbasis di Gaza mengatakan eskalasi tersebut menegaskan bahwa pemerintah AS “melakukan perang genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza”.
“Kami menyerukan kepada masyarakat Arab dan negara Islam untuk mengambil tindakan dalam penolakan terhadap agresi terhadap Yaman, yang dilakukan untuk membela Gaza dan tempat-tempat suci umat Islam di Palestina.”
Harakat al-Nujaba Irak
Kelompok paramiliter telah memperingatkan bahwa kepentingan Amerika dan negara-negara koalisi tidak akan aman mulai sekarang.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia