Pidato Abu Ubaida di 100 Hari Perang Gaza: Nazi, IDF Lemah Iman, 1.000 Kendaraan Hancur, Sapi Merah
Juru Bicara sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, Abu Ubaida memberikan pidatonya di 100 hari perang Gaza, melawan agresi Israel.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Wahyu Gilang Putranto
“Topeng tersebut juga diambil dari entitas Nazi yang penuh kebencian yang melakukan Holocaust terhadap orang-orang tak berdosa dan menciptakan musuh dan pejuang di masa kini dan masa depan di setiap rumah warga Palestina dan Arab, dan menanamkan gambaran mengerikan tentang pendudukan di setiap orang bebas di dunia.
- Pengumuman pihak Tentara Israel atau IDF soal pencapaian di Perang Gaza hingga klaim temuan terowongan Hamas hanya dianggap 'olok-olok' bagi Hamas.
“Dugaan pencapaian yang diumumkan musuh mengenai pengendalian atau penghancuran depot senjata, apa yang disebutnya sebagai platform rudal yang siap diluncurkan, dan apa yang diklaimnya sebagai temuan terowongan Hamas berkilo-kilometer, merupakan olok-olok bagi kami, dan akan tiba harinya ketika musuh akan melakukan hal yang sama. kami membuktikan bahwa klaim ini salah dan cacat.”
- Abu Ubaida mengatakan tak memiliki depot senjata Al-Qassam di mana pun di Jalur Gaza, dan juga tidak memiliki platform rudal yang diklaim telah dihancurkan dan diumumkan oleh musuh (Israel).
- Abu Ubaida juga mengatakan soal tahanan Israel di Palestina, di mana beberapa kini tak diketahui nasibnya dalam beberapa minggu terakhir.
"Sisanya telah memasuki terowongan yang tidak diketahui akibat agresi Zionis, dan kemungkinan besar, banyak dari mereka (sandera atau tahanan) telah terbunuh baru-baru ini. Sisanya masih berada dalam bahaya besar setiap saat, dan kepemimpinan Israel serta tentaranya bertanggung jawab penuh atas masalah ini."
- Abu Ubaida beri pujian pada Lebanon, Yaman, Irak
“Kami salut atas kesetiaan para pejuang bangsa kita di Lebanon yang penuh kemurahan hati dan kepahlawanan, di Yaman yang penuh kebijaksanaan dan keimanan, di Irak, dan di semua arena bangsa kita. Kami berduka atas para martir di negara kami, dan kami memberkati upaya dan kontribusi mereka."
- Sebut Al-Arouri, Al-Ayyash, Al-Karmi, dan Tawalbeh di Tepi (Barat) dan keturunannya diberkati sebagai pejuang Palestina.
- Musuh Zionis, selama 100 hari, menghancurkan sebagian besar masjid di Jalur Gaza, Menghentikan azan dan salat.
- Abu Ubaidah menyampaikan soal sifat pemerintahan kriminal Zionis, keturunan dari geng teroris Haganah, termasuk lemahnya iman mereka.
Mengutip Britannica, Haganah dalam bahasa Ibrani adalah pertahanan, Haganah merupakan organisasi militer Zionis yang mewakili mayoritas orang Yahudi di Palestina dari tahun 1920 hingga 1948.
Diorganisir untuk memerangi pemberontakan orang Palestina terhadap pemukim Yahudi di Palestina, organisasi ini awalnya berada di bawah pengaruh Histadrut.
- Pemerintahan Israel juga disebut sering merobohkan menara, gereja, musala, dan masjid di wilayah Palestina.
- Salat Malam dan Doa dipanjatkan kepada Tuhan semesta alam untuk memberikan kemenangan kepada hamba-hambaNya yang setia dan untuk mengalahkan serta menghancurkan para penjahat (pihak Israel) yang menyerang.
"Sesungguhnya Allah akan memberi dukungan kepada orang-orang yang mendukungnya, karena sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Kuasa."
- Abu Ubaida berdoa untuk pejuang Palestinam agar mereka tetap tabah dan kuat menghadapi kejahatan Israel.
"Selama 100 hari, orang-orang kita yang hebat dan legendaris berdiri tegak di tanah mereka meskipun menderita kesakitan dan luka, menulis epik ketabahan, perlawanan, dan kebanggaan yang paling menakjubkan, semoga Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian, bernaung di bawah sayap malaikat Yang Maha Penyayang. Berbahagialah kamu hai penduduk Gaza, dan terberkatilah kamu hai tanah Gaza, negeri Allah yang terbaik, yang kepadanya Dia mengutus hamba-hamba-Nya yang terbaik."
- Sebut kemenangan Palestina sudah dekat
“Nantikan kemenangan yang sudah dekat dari Allah dan janji-Nya akan penaklukan besar dan kepastian masuknya ke dalam Masjid Al-Aqsa yang diberkahi, dengan penuh keyakinan kepada Allah dan bertawakal kepada-Nya. Fajar kebebasan bagi seluruh rakyat kita semakin dekat atas perintah Allah. Allah tidak akan membiarkan usaha, darah, dan penderitaan keluarga dan umat kita sia-sia, karena Allah maha kuasa atas perintah-Nya, namun kebanyakan orang tidak mengetahuinya.’
“Sesungguhnya itu adalah jihad kemenangan atau syahid. Salam sejahtera dan berkah Allah besertamu.”
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)