Tanpa Latihan Memadai Dikirim ke Garis Depan, Warga Ukraina Tak Ingin Jadi 'Pasukan Bunuh Diri'
Pasukan angkatan perang Ukraina kini semakin menyusut dan dikhawatirkan segera habis.
Editor: Hendra Gunawan
Medvedev menngatakan, orang-orang biasa yang diambil dari kehidupan normal mereka dan diberikan senapan otomatis.
“Musuh kita sekarang mengirimkan rekrutan yang tidak berguna ke garis depan. Mereka diberi senapan otomatis dan diperintahkan untuk terus maju. Jelas apa yang menyebabkan hal ini terjadi,” ujarnya.
Mobilisasi umum yang diumumkan di Ukraina telah memicu serangkaian skandal. Media secara teratur menerbitkan cerita tentang bagaimana para pejabat militer menggunakan kekerasan terhadap wajib militer, bagaimana orang-orang yang tidak layak bertugas karena alasan kesehatan dimobilisasi, serta tentang bagaimana para legislator dan pejabat menghindari wajib militer dan membawa putra-putra mereka yang sudah menjalani wajib militer ke luar negeri.
​Sementara para pengungsi Ukraina yang ada di Jerman menolak dikembalikan ke negerinya.
Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov mengatakan warga Ukraina yang tinggal di Jerman dan layak untuk dinas militer harus memperkuat tentara Ukraina tahun 2024.
Namun mereka yang tidak mematuhi persyaratan ini akan menghadapi sanksi.
Kabarnya, Umerov menggunakan istilah "undangan", namun menegaskan bahwa akan ada sanksi jika ada yang tidak menanggapi "undangan" tersebut.
"Kami masih mendiskusikan apa yang akan terjadi jika mereka tidak datang secara sukarela."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.