Semua Pelabuhan Israel Remuk, Yordania: Tak Ada Jembatan Darat dari Negara Kami ke Tel Aviv
Klaim Israel kalau sudah dibangun jembatan darat dari UEA lewat Yordania sebagai alternatif jalur Laut Merah yang diblokade Houthi, dibantah Amman.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Semua Pelabuhan Israel Remuk, Yordania: Tak Ada Jembatan Darat dan Laut dari Negara Kami ke Tel Aviv
TRIBUNNEWS.COM - Pada hari Minggu, Perdana Menteri Yordania Bisher Al-Khasawneh menyatakan, tidak ada jembatan darat untuk mengangkut barang ke Israel melalui Yordania.
Khaberni melaporkan, Al-Khasawneh mengklarifikasi kalau tidak ada jembatan darat maupun laut dari Yordania, dan pengaturan transportasi ke dan dari Yordania tidak berubah selama lebih dari 25 tahun.
Sumber di kementerian transportasi, industri, dan perdagangan Yordania menyatakan pada Sabtu (24/2/2024) kalau klarifikasi tersebut dikaitkan klaim media dan platform sosial Israel mengenai keberadaan jembatan darat alternatif ke Laut Merah.
Baca juga: AS Akui Kepayahan di Laut Merah, Serangan ke Yaman Justru Bikin Houthi Makin Beringas dan Canggih
Jalur darat ini melewati pelabuhan Dubai, Arab Saudi, dan Yordania untuk mengangkut barang-barang ke Israel.
"(Kabar adanya jembatan sebagai bagian dari jalur darat ini) Sepenuhnya salah," tulis pernyataan kementerian Yordania tersebut.
Sumber tersebut mengatakan kepada Kantor Berita Yordania, Petra, kalau posisi Amman jelas dalam mendukung warga Palestina dan mendukung mereka melalui segala cara.
Sumber tersebut membantah klaim tersebut dan menyatakan kalau tujuan unggahan yang mgklaim adanya jalur darat melalui Yordania tersebut adalah untuk "mengganggu pendirian teguh Yordania mengenai agresi Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza."
Klaim oleh Trucknet, Perusahaan Data Bukan Transportasi atau Pelayaran
Seperti diketahui, ekonomi Israel memang terpukul oleh blokade Laut Merah yang dilakukan kelompok Angkatan Bersenjata dan Kelompok Ansarallah Houthi Yaman sebagai bentuk solidaritas terhadap perjuangan Rakyat Palestina.
Israel yang tadinya mengandalkan pelabuhan mereka di Asdod dan Askalan pusat utama impor minyak dan persenjataan, harus beralih ke Eilat, wilayah pendudukan mereka di paling Selatan karena dua pelabuhan utama tersebut digempur secara intensif oleh Poros Perlawanan, baik itu Hizbullah Lebanon, Houthi Yaman, Perlawanan Islam di Irak dan Suriah, maupun faksi-faksi perlawanan Palestina itu sendiri semisal Hamas dan PIJ.
Namun, belakangan Pelabuhan Eilat pun tak aman dari serangan poros perlawanan.
Baca juga: Rudal Houthi dari Laut Merah Jangkau Kota Eilat Israel, Yaman Dapat Tawaran Besar dari Uni Eropa
Di tengah kesulitan ekonomi dan semua masalah yang dihadapi pendudukan Israel, muncullah sebuah perusahaan bernama Trucknet, yang meskipun terkesan seperti namanya, adalah perusahaan data, bukan perusahaan transportasi atau pelayaran.
Trucknet mengklaim kalau mereka telah membangun jembatan darat yang menghubungkan pendudukan Israel ke Teluk, yaitu Uni Emirat Arab, melalui Yordania.
Jalur ini akan memungkinkan masuknya bahan makanan dan barang-barang penting lainnya ke wilayah Israel (Palestina yang diduduki).