Israel Teliti Cara Berpikir Yahya Sinwar Pakai Kecerdasaan Buatan: Keputusan Pentolan Hamas Rasional
Orang nomor satu buruan IDF yang memimpin gerakan pembebasan Palestina di Gaza itu diteliti cara berpikirnya menggunakan metode komputerisasi canggih
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Israel Teliti Cara Berpikir Yahya Sinwar Pakai Kecerdasaan Buatan: Pentolan Hamas Ambil Keputusan Rasional
TRIBUNNEWS.COM - Yahya Sinwar benar-benar menjadi sosok yang 'menghantui' kehidupan warga pendudukan Israel saat ini.
Orang nomor satu buruan tentara IDF yang memimpin gerakan pembebasan Palestina di Jalur Gaza itu bahkan diteliti cara berpikirnya menggunakan metode komputerisasi canggih.
Kajian digital ini dilakukan Universitas Reichman Israel yang menegaskan kesimpulan kalau keputusan pemimpin Hamas di Gaza tersebut adalah rasional.
Baca juga: Presiden Israel: Tangkap Yahya Sinwar Hidup atau Mati, Dia yang Memulai, Dia Harus Diakhiri
Hasil kajian menjelaskan, setiap keputusan yang diambil Yahya Sinwar didasarkan pada cara berpikir untuk memperkuat maksud dan tujuan gerakannya.
Studi ini dilakukan di Laboratorium Pengambilan Keputusan Terkomputerisasi di Universitas Reichman di Israel.
Khaberni melansir, studi dilakukan dengan menggabungkan kecerdasan buatan dengan metode canggih untuk mengidentifikasi pola keputusan yang diambil seseorang.
Studi tersebut kemudian diterbitkan oleh media Israel, Jerusalem Post, yang melaporkan kalau kesimpulan ini tidak didasarkan pada sudut pandang Israel atau Barat, melainkan pada penilaian berdasarkan ideologi dan tujuan Hamas.
"Sebanyak 14 keputusan Yahya Sinwar baru-baru ini direkonstruksi menggunakan program kecerdasan buatan, yang paling menonjol adalah operasi banjir Al-Aqsa pada tanggal 7 Oktober," tulis laporan tersebut.
Studi ini menemukan kalau rasionalitas Yahya Sinwar jelas dan terlihat dalam 12 dari 14 keputusan, mengingat tujuan yang dinyatakannya terkait keberadaan Hamas.
Tujuan Hamas yang sering dinyatakan dalam pernyataan gerakan tersebut adalah mempertahankan otoritas gerakan dan kelangsungan hidupnya di negara tersebut, memimpin perlawanan agresi dan pendudukan Israel, serta membebaskan tahanan Palestina yang ditahan pihak Tel Aviv.
Baca juga: AS: Resolusi DK PBB Tidak Mengikat Israel, Hamas Bersumpah Tak Akan Lepaskan Sandera
Permalukan Israel di Hadapan Dunia
Rasionalitas yang diterapkan Yahya Sinwar juga berlaku pada negosiasi pertukaran tahanan dengan Israel.
Rasionalitas ini yang membuat Hamas bersikukuh mempertahankan tuntutan negosiasi agar Israel menghentikan agresi secara penuh, menarik pasukan dari Gaza secara permanen, membiarkan warga Palestina kembali ke rumah-rumah mereka tanpa gangguan, serta pembebasan ratusan tahanan Palestina yang dipenjara Israel.
Mantan kepala Unit Tahanan dan Orang Hilang di dinas intelijen Israel, Mossad, Rami Igra, pada Minggu (17/3/2024) menyatakan ketidakyakinannya soal peluang keberhasilan negosiasi kesepakatan pertukaran tahanan dan gencatan senjata di Jalur Gaza.