TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) langsung mengambil tindakan setelah mendengar laporan, Israel menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menentukan target pengeboman di Gaza.

"AS sedang menyelidiki laporan media bahwa militer Israel menggunakan kecerdasan buatan untuk membantu mengidentifikasi sasaran pemboman di Gaza," kata Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby mengatakan kepada CNN pada hari Kamis (4/4/2024).

Selama wawancara dengan CNN, Kirby menegaskan Gedung Putih belum memverifikasi laporan yang diterbitkan oleh +972 Magazine dan Local Call.

Dilansir Al Arabiya, +972 Magazine mengaku mengutip pejabat intelijen Israel yang terlibat dalam program yang dikenal sebagai “Lavender”.

Laporan media tersebut mengatakan tentara Israel telah menandai puluhan ribu warga Gaza sebagai tersangka pembunuhan, menggunakan sistem AI dengan sedikit pengawasan manusia.

Yuval Abraham, penulis investigasi tersebut, sebelumnya mengatakan kepada CNN pada Januari 2024 tentang bagaimana militer Israel “sangat bergantung pada kecerdasan buatan untuk menghasilkan target pembunuhan semacam itu dengan sedikit pengawasan manusia.”

Majalah tersebut juga melaporkan bahwa tentara Israel “secara sistematis menyerang” sasaran di rumah mereka, biasanya pada malam hari ketika seluruh keluarga hadir.

“Kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak atau orang-orang yang tidak terlibat dalam pertempuran,” tulis laporan itu.

Para pejabat Israel bersikeras bahwa mereka memilih target dengan hati-hati, dan mengklaim menggunakan kecerdasan buatan (AI) dalam menentukan target.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengeluarkan pernyataan yang dibagikan kepada media pada Kamis (3/4/2024).

Lewat pernyataan itu, IDF membantah telah menggunakan AI untuk mengidentifikasi target.

Baca juga: +972 Magazine: Israel Pakai AI Buat Tentutan Target Pengeboman di Gaza

Pasukan Israel telah menyerang puluhan ribu bangunan di Gaza dalam kampanyenya untuk memusnahkan Hamas sejak 7 Oktober 2023.

Investigasi ini dilakukan di tengah meningkatnya pengawasan internasional terhadap kampanye militer Israel.

Laporan serupa dipublikasikan Desember 2023

NPR menerbitkan artikel yang memuat bahwa Israel menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memilih target pemboman.