1.000 Rudal Balistik Iran Siap Gempur Israel jika Netanyahu Nekat Balas Serangan
Iran kembali mengancam jika Israel menyerang Iran lagi, 1.000 rudal balistik siap digunakan untuk menghadapi ancaman Israel.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
“Ketika Iran memutuskan untuk mempertahankan kepentingannya dengan menghukum Zionis, mereka (Israel) juga merencanakan kejahatan mereka di masa depan,” ujarnya.
“Respon Iran akan terjadi dalam waktu kurang dari beberapa detik,” tambahnya.
Israel akan Tanggapi Serangan Balasan Iran
Sebelumnya, Otoritas Penyiaran Israel mengatakan pemerintah Israel sedang membahas upaya untuk menanggapi serangan balasan Iran terhadap Israel pada Sabtu (13/4/2024).
“Netanyahu memberi tahu para menteri Partai Likud bahwa Israel akan menanggapi serangan Iran dengan bijak,” katanya, Senin (15/4/2024).
Setelah serangan Iran, Netanyahu dikabarkan menolak untuk menerima telepon dari para pemimpin negara lain karena takut ditekan untuk merespon serangan itu.
“Kepemimpinan politik dan keamanan Israel memutuskan untuk menanggapi serangan Iran dengan jelas dan tegas. Responnya akan dilakukan dengan cara yang dapat diterima oleh AS dan tidak akan menyebabkan wilayah tersebut menjadi sasaran serangan Iran atau terlibat dalam perang” lapor Channel 12 Israel.
Hubungan Israel dan Iran
Hubungan Israel dan Iran memburuk setelah revolusi Iran pada tahun 1979 yang dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khomenei.
Revolusi tersebut menumbangkan kekuasaan Syah (Raja) Iran, Mohammad Reza Shah Pahlavi, yang merupakan sekutu Amerika Serikat (AS) dan mitra Israel.
Setelah revolusi Iran, Israel menuduh Iran yang menerapkan kebijakan anti-Israel, telah mendanai front perlawanan seperti Hamas, Jihad Islam Palestina (PIJ), Hizbullah, kelompok perlawanan Irak, Lebanon, dan Suriah untuk melawan Israel, sebuah tuduhan yang dibantah Iran.
Ketegangan Iran dan Israel baru-baru ini terjadi di tengah perang Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza setelah operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 33.797 jiwa dan 76.465 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (16/4/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Xinhua News.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel