Adu Kecanggihan Sistem Pertahanan Udara Iran vs. Israel, Mana yang Paling Hebat?
Iran dan Israel memiliki sejumlah sistem pertahanan udara untuk mengamankan wilayah masing-masing.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Tiara Shelavie
Terdapat beberapa varian S-300. Variant S-300P atau SA-10 Grumble dirancang oleh Uni Soviet tahun 1960-an dan 1970-an dan hanya digunakan untuk pertahanan udara.
Adapun varian S-300V atau SA-234A Gladiator dan SA-23B Gianat adalah turunan dari S-300P.
S-300V dilengkapi dengan kemampuan antirudal balistik dan dalam beberapa hal mirip dengan Patriot Advanced Capabilty-2 milik AS.
Adapun berat hulu ledak S-300 mencapai 133 kg dan 143 kg.
S-300 mulai digunakan tahun 1978. Jumlah peluncur S-300 mencapai sekitar 1.900 unit pada tahun 2000. Akan tetapi, jumlahnya berkurang menjadi sekitar 800 pada tahun 2017.
Iran dilaporkan menggunakan S-300P untuk menjaga fasilitas pengayaan uraniumnya.
S-300P bisa menggunakan lebih dari 20 varian rudal. Saat ini sistem itu menggunakan rudal 5V55k, 5V55R, dan 48N6.
Ketiga rudal ini menggunakan hulu ledak fragmentasi dengan ledakan tinggi untuk menghancurkan target.
Rudal 5V55k dan 5V55R bisa menangkis target yang bergerak dengan kecepatan 4.300 km/jam. Sementara itu, 48N6 bisa menangkis target berkecepatan hingga 10.000 km/jam.
2. Tor
Iran juga memiliki sistem pertahanan udara Tor buatan Rusia.
Tor bisa menangkis ancaman dalam jarak 12 hingga 16 km.
Sistem ini sudah digunakan sejak tahun 1986 dan memiliki rudal dengan berat hulu ledak 15 kg.
Tor dirancang untuk melawan pesawat, helikopter, dan precision-guide munition.
Sistem ini menggunakan dua radar untuk mendeteksi target.
Radar pertama bisa memindai hingga 48 target dan mampu melacak hingga 10 target.
Adapun radar kedua bisa menyerang hingga dua target.
3. Arman dan Azarakhsh
Pada bulan Februari lalu Iran mengungkap dua sistem pertahanan udara terbarunya.
“Sistem antirudal balistik Arman dan sistem pertahanan udara ketinggian rendah Azarakhsh yang dibuat oleh Kementerian Pertahanan diungkap pagi ini,” kata pejabat kantor berita IRNA dikutip dari VOA News.
Keberadaan senjata itu disampaikan setelah ketegangan Iran-Israel makin meningkat.
Menteri Pertahanan Iran Mohammad Reza Ashtiani menyampaikan jangkauan sistem rudal Arman.
“Memiliki jangkauan menengah dan altitudo tinggi yang bisa mengidentifikasi target berjarak 180 km dan menghancurkan target dalam jarak 120 km,” kata Ashtiani.
Arman juga diklaim bisa menangkis enam target secara bersamaan.
Adapun sistem pertahanan Azarakhsh bisa dipasang pada berbagai kendaraan.
Sistem itu menggunakan radar, sistem elektrik-optik, dan termal, untuk mendeteksi dan melacak target.
(Tribunnews/Febri)