Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ada Perdana Menteri Baru di Israel, Netanyahu Telah Jadi Pelayan Majikannya Itamar Ben Gvir

meski berstatus sebagai perdana menteri, dalam praktiknya saat mengambil keputusan, "Benjamin Netanyahu telah menjadi pelayan majikannya, Ben Gvir

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Ada Perdana Menteri Baru di Israel, Netanyahu Telah Jadi Pelayan Majikannya Itamar Ben Gvir
khaberni
Perdana Menteri Benjamin Netanyhu dan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir. Keduanya diketahui datang dari kelompok sayap kanan ultranasionalis. 

Ben-Gvir mengancam akan membubarkan pemerintah Israel jika pemboman di Gaza berhenti

Ben-Gvir, mengancam akan membubarkan pemerintahan koalisi jika pemboman di Gaza berhenti.

Ben-Gvir mengatakan dalam sebuah postingan di X kemarin: “Menghentikan perang = pembubaran pemerintah.”

Ancaman menteri sayap kanan Israel tersebut bertepatan dengan pembicaraan tentang kemungkinan perjanjian baru untuk gencatan senjata kemanusiaan jangka panjang di Jalur Gaza.

Menteri Keuangan, Bezalel Smotrich, mengatakan pada X bahwa gencatan senjata sebagai imbalan untuk mengembalikan semua tawanan perang yang ditahan di Gaza adalah “sebuah rencana untuk melenyapkan Negara Israel.”

Komentar Smotrich merupakan tanggapan terhadap postingan di X oleh komentator urusan Arab di Radio Angkatan Darat, Jacky Hugi, yang mengatakan:

“Sebuah proposal akan segera diajukan kepada pemerintah Israel dan masyarakat Israel: pembebasan semua korban penculikan, termasuk tentara – sebagai imbalan untuk mengakhiri perang.”

Berita Rekomendasi

Gencatan senjata kemanusiaan selama empat hari dimulai pada hari Jumat setelah mediasi Qatar-Mesir-AS,

dan kemudian diperpanjang pada hari Senin untuk dua hari tambahan.

Ketentuannya antara lain gencatan senjata sementara, pertukaran tahanan, dan masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

Sejak 7 Oktober, tentara Zionis telah melancarkan agresi dahsyat di Gaza, yang telah menyebabkan lebih dari 15.000 orang Palestina meninggal dunia, termasuk 6.150 anak-anak, dan lebih dari 4.000 wanita,

selain kerusakan besar-besaran pada infrastruktur dan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, menurut pejabat tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas