Kebijakan AS Terhadap Israel Tidak Berubah Meskipun Terjadi Pembunuhan Massal Warga Sipil di Rafah
Kebijakan Washington terhadap Israel 'tidak berubah' meskipun terjadi pembunuhan massal terhadap warga sipil di Rafah.
Penulis: Muhammad Barir
Menurut para ahli, bom berdiameter kecil GBU-39 buatan AS terlihat di lokasi pemboman, yang lokasinya digeolokasi oleh CNN.
Bom tersebut dibuat oleh Boeing, dan dirancang untuk serangan yang “tepat”.
“Menggunakan amunisi apa pun, bahkan sebesar ini, akan selalu menimbulkan risiko di wilayah padat penduduk,” kata pakar senjata Chris Cobb-Smith kepada CNN.
Israel mengatakan serangannya terhadap Tal al-Sultan menargetkan dua pemimpin Hamas. Mereka mengklaim bahwa gudang amunisi tersembunyi milik kelompok perlawanan mungkin menjadi penyebab kebakaran menyebar ke tenda kamp.
Sejak serangan Tal al-Sultan, Israel melancarkan dua serangan artileri brutal di kamp tenda dekat Rafah, menewaskan sedikitnya 27 warga sipil pada tanggal 28 Mei.
Operasi Israel di Rafah telah membuat sekitar satu juta warga sipil mengungsi, sesuatu yang telah diperingatkan oleh AS sebelum operasi di kota tersebut.
(Sumber: The Cradle)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.