Agen Intelijen Iran Tiba di Beirut, Ungkap Rencana Israel Bunuh Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah
Utusan Iran tiba di Beirut, Lebanon, sesaat setelah pembunuhan Taleb Sami Abdullah, komandan unit Nasr Hizbullah di Lebanon selatan.
Penulis: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, BEIRUT - Iran telah memperingatkan Kelompok Pejuang Muslim Syiah di Lebanon, Hizbullah, tentang potensi rencana Israel untuk membunuh Sayyid Hassan Nasrallah, Sekretaris Jenderal gerakan tersebut.
Dikutip dari middleeastmonitor, utusan Iran tiba di Beirut, Lebanon, sesaat setelah pembunuhan Taleb Sami Abdullah, komandan unit Nasr Hizbullah di Lebanon selatan.
Utusan tersebut bertemu dengan rekan dekat Nasrallah di ruang tertutup untuk menyampaikan “kekhawatiran Iran – yang juga dialami oleh Hizbullah – bahwa Israel kini menargetkan Nasrallah.”
Rencana Israel membunuh Hassan Nasralllah sebenarnya bukan hal yang baru.
Hassan Nasrallah disebut telah lama menjadi intaian agen-agen negeri Yahudi tersebut.
Namun sejauh ini, Tel Aviv diyakini "belum berani" mengambil tindakan karena mengkhawatirkan balasan Hizbullah melampaui perkiraan mereka dan membuat perang terbuka di kawasan tersebut.
Manuver militer Hizbullah di Hari Selasa
Kelompok Hizbullah Lebanon pada Selasa malam mengumumkan bahwa mereka menyerang dua posisi militer di Israel utara sebagai tanggapan atas serangan Israel di Lebanon selatan.
Dalam sebuah pernyataan di akun Telegramnya, kelompok tersebut mengatakan para pejuangnya menargetkan pabrik Balasan untuk industri militer di Sasa kibbutz Israel dengan rudal Falaq.
Dilaporkan juga bahwa markas komando batalion Sehl di barak Beit Hillel diserang dengan roket Katyusha.
Hizbullah mengatakan serangan itu dilakukan sebagai pembalasan atas serangan berulang-ulang Israel di wilayah al-Barghalia di utara Tirus.
Kantor berita Lebanon NNA melaporkan bahwa pada hari Selasa, pesawat tempur Israel menyerang al-Barghalia tiga kali, menargetkan sebuah kendaraan dan melukai delapan orang.
TV Al-Mayadeen yang berbasis di Lebanon, yang terkenal karena kedekatannya dengan Hizbullah, melaporkan bahwa satu orang tewas dalam serangan itu.
Masih di hari yang sama, Hizbullah juga menerbitkan rekaman video yang diambil oleh drone pengintai udara, Hoopoe, di wilayah utara Palestina yang diduduki dan pelabuhan Haifa pada Selasa (18/6/2024).
Drone Hoopoe itu kembali ke Lebanon tanpa terdeteksi oleh tentara pendudukan Israel.