Keluarga Tawanan Israel: Kami Tak akan Biarkan Netanyahu Mainkan Politik demi Para Sandera
Keluarga para sandera Israel menyerukan pemilihan umum diadakan dan kesepakatan gencatan senjata bagi tawanan.
Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
Shai Kedar, seorang tentara cadangan dari Kibbutz Sde Nehemia mengatakan, ratusan ribu dunam telah dibakar dalam beberapa minggu terakhir di Utara.
"Rumah, pekarangan, hutan, dan lahan pertanian terbakar, dan hati kami ikut terbakar,” lapor Shabakat Ha'poel.
Update Perang Israel-Hamas
Diberitakan Al Jazeera, tank-tank Israel masuk lebih dalam ke Rafah barat di Gaza selatan, menembakkan peluru ke tenda-tenda pengungsi, dan satu kendaraan lapis baja diledakkan oleh alat peledak rakitan yang ditanam Hamas.
Gedung Putih menggambarkan kritik Benjamin Netanyahu terhadap penangguhan pengiriman senjata AS ke Israel sebagai hal yang “menjengkelkan” dan “mengecewakan” karena keretakan publik antara kedua sekutu tersebut terus meningkat.
Baca juga: Hamas Bantah ICC soal Surat Perintah Penangkapan 3 Pemimpinnya, Sebut Jaksa Karim Khan Pro-Israel
Pasukan Israel telah melakukan serangan udara mematikan di Gaza selama 24 jam terakhir, termasuk serangan terhadap sebuah rumah yang telah menewaskan delapan orang di lingkungan Zeitoun di Kota Gaza.
Pakar PBB memperingatkan produsen senjata agar tidak mengirimkan senjata ke Israel, dengan mengatakan hal itu dapat membuat mereka terlibat dalam pelanggaran hukum internasional yang dilakukan di Gaza.
Setidaknya 37.431 orang telah tewas dan 85.653 orang terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan pimpinan Hamas mencapai 1.139 orang karena puluhan orang masih ditawan di Gaza.
(Tribunnews.com/Nuryanti)