Netanyahu Akui Israel Gagal Bujuk Suku-Suku Palestina Gantikan Hamas di Gaza, Negara Arab Opsi Lain?
Netanyahu menyebut, tadinya Israel berupaya membujuk suku-suku dan klan Palestina di Gaza untuk mau jadi 'antek' menggantikan Hamas.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Sebelumnya pada Maret silam, waktu di mana Amerika Serikat dan Israel menggulirkan wacana penggunaan suku Palestina sebagai 'antek' di Gaza sebagai pengganti Hamas, para klan dan keluarga suku Palestina memang sudah menyatakan penolakannya.
Atas sikap itu, Hamas, Rabu (13/3/2024) dilaporkan memuji “semangat nasionalisme yang bertanggung jawab dari keluarga dan para suku di Gaza.
Suku-suku di Gaza tersebut disebutkan secara tegas menolak untuk mengikuti rencana pendudukan Israel untuk mempersenjatai warga sipil Palestina sebagai anggota satuan pengamanan bantuan.
Baca juga: Israel Mau Persenjatai Warga Palestina, Situs Hamas: Yang Ikut Akan Diperlakuan dengan Tangan Besi
Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diterima oleh Quds Press kalau mereka "Memuji semangat nasionalisme yang bertanggung jawab dari keluarga dan suku di Gaza yang secara tegas menolak untuk menanggapi rencana jahat pendudukan Israel."
Israel diketahui berniat membentuk badan koordinasi yang terpisah dari jajaran perlawanan nasional Palestina. .
Mereka juga menekankan, “keluarga dan klan mendukung perlawanan, pemerintah dan polisi serta dinas keamanannya, dan menolak upaya pendudukan untuk merusak barisan nasional Palestina.”
Baca juga: Taktik Pecah-Belah Israel Gagal, Warga Rafah: Kami Tak Akan Pergi, Kami Dukung Milisi Pembebasan
“Kesetiaan keluarga dan klan di Gaza ini membuktikan persatuan dan kohesi masyarakat Palestina yang mendukung pilihan perlawanan dan persatuan nasional. Hal ini juga membuktikan peran penting nasional yang dimainkan oleh keluarga dan klan, sebagai katup pengaman bagi garda depan, dan melindungi putra-putra mereka yang pemberani dalam perlawanan, yang dengan gagah berani menghadapi agresi brutal Zionis di Jalur Gaza,” tulis pernyataan Hamas.
Sebelumnya, para tetua keluarga di Jalur Gaza memberi tahu pejabat PBB tentang penolakan mereka untuk bekerja sama dengan pendudukan kecuali melalui dinas keamanan di Jalur Gaza.
Para tetua keluarga menyatakan kesediaan mereka untuk bekerja sama dalam mendatangkan dan mendistribusikan bantuan, hanya jika mereka berkoordinasi dengan pihak keamanan di Gaza, Hamas.
Koordinator kegiatan pemerintah pendudukan Israel di Jalur Gaza dilaporkan secara pribadi menghubungi para tetua keluarga di Gaza, namun tawaran kerja samanya ditolak.
Khayalan dan Fatamorgana, Hamas Ingatkan Negara Arab Tak Ikut Rencana AS-Israel
Hamas juga merespons agenda Israel terkait pemerintahan di Gaza pasca-perang.
Diketahui, Israel mengusulkan dibentuknya pasukan militer multinasional negara-negara Arab yang nantinya akan mendapat bantuan dari Amerika Serikat (AS).
Dalam pernyataannya, Hamas menekankan kalau usulan para pemimpin pendudukan Israel mengenai pembentukan kekuatan internasional dari mana pun termasuk pasukan Arab untuk Jalur Gaza adalah “khayalan dan fatamorgana,”.
Baca juga: Sesama Palestina Bentrok, Brigade Tulkarem Lawan Dinas Keamanan PA, PIJ: Aksi Keji Bantu Israel
Hamas menegaskan, “Kekuatan apa pun yang memasuki Jalur Gaza ditolak, tidak dapat diterima, dan akan dianggap sebagai kekuatan pendudukan, dan kami akan menanganinya sebagaimana mestinya.”