Divisi David, 40 Ribu Prajurit Baru Tentara Israel Buat Perang Multi-Front di Tengah Krisis Personel
Program ini dilaporkan memungkinkan IDF dapat merekrut 40.000 prajurit baru di tengah perkembangan pecahnya perang multi-front di kawasan
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Divisi David, 40 Ribu Prajurit Anyar Tentara Israel Buat Persiapan Perang Israel di Tengah Krisis Personel
TRIBUNNEWS.COM - Situs web Walla Israel mengutip para pejabat Israel melaporkan, Rabu (26/6/2024) tentara Israel (IDF) diliputi krisis karena kekurangan personel.
Krisis personel itu melanda saat IDF sedang berusaha membentuk divisi baru untuk melaksanakan berbagai tugas.
Baca juga: Komandan Angkatan Darat Iran: Poros Perlawanan Membalas Keras Israel Jika Menyerang Lebanon
Lanjutnya, Divisi baru yang akan dibentuk tentara meliputi prajurit pria dan wanita yang telah mencapai usia pengecualian, relawan, dan Kaum Yahudi Haredim.
Laporan menambahkan, pensiunan Jenderal IDF Moti Baruch akan bekerja untuk membentuk divisi tersebut.
Program ini dilaporkan memungkinkan IDF dapat merekrut 40.000 prajurit baru.
Tugas Divisi David
Tentara Israel dilaporkan akan menamai divisi baru tersebut dengan "Divisi David".
Dijelaskan tugas-tugas dari Divisi David ini termasuk pengamanan perbatasan dan Tepi Barat, serta perang multi-front di masa mendatang.
Walla mengatakan pembentukan divisi baru ini beriring latar belakang munculnya kecemasan besar di kalangan tentara divisi cadangan Israel karena ketakutan akan dampak terus-menerus dari pertempuran terhadap kehidupan pribadi, keluarga, dan pekerjaan mereka.
Divisi David yang akan dibentuk oleh tentara Israel kemungkinan untuk menutup kekurangan personel yang menjalankan berbagai tugas militer.
Pada Senin, surat kabar Israel, Haaretz, melaporkan puluhan tentara cadangan menolak untuk kembali bertugas militer di Gaza, bahkan jika mereka akan dihukum.
Juga pada Senin, Majelis Umum Knesset Israel menyetujui rancangan undang-undang yang untuk sementara waktu menaikkan usia pengecualian dari dinas cadangan militer.
Rancangan undang-undang itu bertujuan untuk mencegah pemecatan tentara cadangan yang mendekati usia pengecualian, dan yang saat ini berpartisipasi dalam pertempuran.
Sebelumnya, Haaretz melaporkan ratusan tentara cadangan Israel pergi ke luar negeri setiap bulan tanpa memberi tahu komandan mereka, mengingat perang yang terus berlanjut di Gaza, di mana pasukan Israel menderita kerugian besar selama beberapa bulan terakhir.
Baca juga: Terusir Hizbullah, Pemukim Israel Utara Tak Bisa Pulang Sebelum Akhir Agustus, IDF Sanggup 2 Bulan?