Menteri Pertahanan Israel: Tank yang Tinggalkan Rafah Mampu Bergerak Sampai ke Litani di Lebanon
Pernyataan Yoav Gallant mengindikasikan Israel mengerahkan divisi tempur yang sudah kelelahan perang di Gaza untuk ke Lebanon menghadapi Hizbullah
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Menteri Pertahanan Israel: Tank yang Tinggalkan Rafah Mampu Bergerak Sampai ke Litani di Lebanon
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, Rabu (3/7/2024) mengatakan kalau tank-tank tentara Israel (IDF) yang meninggalkan Rafah mampu mencapai Litani di Lebanon selatan.
Pernyataan Gallant ini dalam konteks pergeseran pasukan IDF yang mengklaim segera menuntaskan misi di Rafah untuk kemudian menuju ke perbatasan Utara dalam persiapan menghadapi front di Lebanon guna memukul gerakan Hizbullah.
Baca juga: Tentara Israel Otw Lebanon, IDF Serang Besar-besaran Pusat Kota Rafah, Bombardir Sheikh Ajlin
Meski menyiratkan bersiap menggempur Lebanon, Gallant menyatakan pihaknya lebih memilih untuk tidak meneruskan niat agresi tersebut jika Hizbullah juga berhenti menyerang wilayah pendudukan Israel.
Adapun Hizbullah berulang kali menyatakan, akan berhenti menyerang Israel jika IDF secara total menarik diri dari invasi militer mereka di Jalur Gaza.
"Kami lebih memilih untuk mencapai kesepakatan di front utara. Jika kenyataan memaksakan sesuatu yang lain pada kami, kami akan tahu bagaimana cara melawannya," kata Gallant dilansir Khaberni.
Baca juga: Para Jenderal Israel Serukan Jeda Perang: IDF Terengah-engah, Biarlah Hamas Tetap Berkuasa di Gaza
Krisis Personel Militer, Amunisi, dan Kendaraan Tempur
Di sisi lain, pernyataan Gallant itu menunjukkan kalau IDF menggunakan divisi tempur yang sama seperti yang mereka kerahkan di Gaza saat berniat menggempur Lebanon.
Hal ini menandakan kalau kabar krisis personel, amunisi, dan kendaraan tempur (Ranpur) IDF bukan lah isapan jempol.
Sejumlah kabar Media Israel menunjukkan kalau petinggi militer mendesak agar para politisi di Tel Aviv menyegerakan jeda perang dengan mengupayakan negosiasi pertukaran tahanan mencapai kesepakatan dengan pihak Hamas.
Para komandan empat divisi tempur IDF juga berseru ke Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam sebuah pertemuan kalau gejala fatigue alias kelelahan hebat tengah mendera pasukan Israel karena bertugas selama sembilan bulan secara terus menerus.
Situs web Walla Israel mengutip para pejabat Israel melaporkan, Rabu (26/6/2024) tentara Israel (IDF) diliputi krisis karena kekurangan personel.
Krisis personel itu melanda saat IDF sedang berusaha membentuk divisi baru untuk melaksanakan berbagai tugas.
Baca juga: Komandan Angkatan Darat Iran: Poros Perlawanan Membalas Keras Israel Jika Menyerang Lebanon
Lanjutnya, Divisi baru yang akan dibentuk tentara meliputi prajurit pria dan wanita yang telah mencapai usia pengecualian, relawan, dan Kaum Yahudi Haredim.
Laporan menambahkan, pensiunan Jenderal IDF Moti Baruch akan bekerja untuk membentuk divisi tersebut.