Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mau Perang Terus, Smotrich: Kesepakatan dengan Hamas Penghinaan Buat Israel, Kemenangan bagi Sinwar

Smotrich menyampaikan komentarnya menjelang keberangkatan tim perunding Israel ke Kairo dan Doha untuk kembali berunding dengan Hamas soal sandera

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Mau Perang Terus, Smotrich: Kesepakatan dengan Hamas Penghinaan Buat Israel, Kemenangan bagi Sinwar
rntv/tangkap layar
Menteri Keuangan Israel, Bezelel Smotrich memegang foto pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Yahya Sinwar yang menunjukkan gestur jari simbol kemenangan, 8 Juli 2024. 

Semua tawanan dari kedua belah pihak akan dibebaskan pada tahap kedua berdasarkan rencana Hamas, yang dilaporkan menyatakan bahwa tanggal gencatan senjata permanen akan disepakati setelah pertukaran awal tawanan dan tahanan, serta batas waktu penarikan Israel dari Gaza.

Namun demikian, prospek terobosan masih tipis karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengisyaratkan bahwa persyaratan yang ditawarkan mungkin tidak dapat diterima.

“Hamas terus mempertahankan tuntutan yang tidak realistis,” kata kantor PM Benjamin Netanyahu pada Kamis malam.

Kabinet perang Israel akan bertemu pada hari Jumat untuk membahas persyaratan yang diajukan oleh Hamas.

Para pemimpin perlawanan Palestina telah berulang kali menuduh Tel Aviv sengaja menghalangi gencatan senjata abadi yang dapat menghentikan pembunuhan massal warga sipil di Gaza.

Netanyahu secara terbuka menunjukkan sedikit minat untuk mencapai kesepakatan untuk membebaskan sisa warga Israel yang ditawan oleh Hamas di Gaza, sementara mitra koalisi supremasi Yahudinya, Itamar Ben Gvir dan Bezalel Smotrich, melihat isu pembebasan tawanan Israel sebagai penghalang bagi upaya mereka untuk menaklukkan Gaza. Gaza, mengusir paksa 2,3 juta penduduk Palestina, dan mendirikan pemukiman Yahudi di tempat mereka.

Pada hari Rabu, faksi-faksi perlawanan Palestina di Gaza menegaskan tuntutan mereka untuk gencatan senjata komprehensif sebelum kesepakatan pertukaran tahanan, yang bertentangan dengan tuntutan Israel dan AS.

Berita Rekomendasi

“Kami menegaskan posisi nasional kami, tidak ada kesepakatan atau pertukaran kesepakatan tanpa penghentian agresi secara menyeluruh terhadap rakyat Palestina,” bunyi pernyataan yang dirilis melalui Telegram.

Hal ini juga menyoroti bahwa "Mengelola masalah Palestina, termasuk Jalur Gaza, adalah masalah internal nasional Palestina. Kami tidak akan membiarkan pendudukan dan pendukungnya mengganggu atau memaksakan perwalian terhadap rakyat kami dengan cara apa pun."

(oln/khbrn/tc/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas