Ukraina Akui Berulang Kali Coba Bunuh Putin, Rusia Yakin AS Beri Bantuan Intelijen
Ukraina mengakui berulang kali mencoba membunuh Presiden Rusia Vladimir Putin. Jubir Rusia curiga AS memberi bantuan khusus untuk intelijen Ukraina.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
Ia menggambarkan Stalin sebagai diktaktor yang telah lama memimpin Uni Soviet sehingga rakyatnya telah terbiasa dengan gaya kepemimpinannya.
"Nenek saya mengatakan bahwa orang-orang (Uni Soviet) saat itu merasa seluruh dunia mereka telah runtuh, mereka tidak tahu bagaimana cara hidup," katanya menggambarkan keadaan Uni Soviet setelah kematian Stalin.
"Putin telah berkuasa selama lebih dari 20 tahun, jadi perasaannya akan sangat mirip, dan sekarang orang-orang Rusia takut kehilangan dia karena dia adalah penjamin stabilitas kehidupan mereka," tambahnya.
Di tengah perang Rusia dan Ukraina, beberapa media Barat melaporkan adanya upaya pembunuhan terhadap Putin, yang dikaitkan dengan Ukraina.
Pada September 2022, surat kabar Inggris The Sun melaporkan adanya ledakan di dekat iring-iringan mobil presiden Rusia.
Sementara, pada awal 2023, beberapa media Jerman mengklaim kantor presiden Rusia diserang oleh pesawat tanpa awak namun tidak berhasil.
Saat itu, Kremlin menepis laporan tersebut sebagai berita kosong tanpa dasar apapun.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Rusia dan Ukraina
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.