Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Rusia Ditangkap di Paris, Diduga Berencana Kacaukan Olimpiade

Jaksa penuntut Prancis mengonfirmasi penangkapan seorang warga Rusia yang diduga berencana mengacaukan Olimpiade Paris 2024.

Penulis: tribunsolo
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Warga Rusia Ditangkap di Paris, Diduga Berencana Kacaukan Olimpiade
AFP/MARTIN BERNETTI
Tentara Prancis berpatroli di dekat Menara Eiffel di Paris pada 21 Juli 2024, menjelang Olimpiade dan Paralimpiade Paris 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Jaksa penuntut Prancis mengonfirmasi polisi telah menangkap seorang pria Rusia karena dicurigai merencanakan tindakan destabilisasi berskala besar selama Olimpiade Paris 2024.

Pria berusia 40 tahun yang tidak disebutkan namanya ini didakwa pada Selasa (23/7/2024) waktu setempat dan direncanakan akan menjalani penahanan pra-sidang.

Ia diduga membagikan informasi intelijen dengan kekuatan asing yang bertujuan untuk memprovokasi permusuhan di Prancis.

Jaksa penuntut mengatakan, pria tersebut telah dipantau badan intelijen Prancis selama beberapa hari sebelum apartemennya digerebek atas permintaan Kementerian Dalam Negeri Prancis.

Para agen menemukan unsur-unsur yang menunjukkan bahwa dia sedang mempersiapkan operasi pro-Rusia untuk mengacaukan Prancis selama olimpiade.

Harian Prancis Le Parisien melaporkan, pria tersebut ditangkap pada Minggu (20/7/2024) oleh petugas Direktorat Jenderal Keamanan Dalam Negeri (DGSI) dan ditahan, mengutip independent.co.uk.

Namun laporan itu menyebut sabotase yang direncanakan bersifat politis dan bukan serangan teror.

Berita Rekomendasi

Olimpiade Paris akan dibuka dengan upacara di pusat kota Paris pada Jumat (26/7/2024) mendatang.

Polisi telah mengerahkan lebih dari 30.000 petugas di stadion dan jalan-jalan di Paris.

Jumlahnya akan ditingkatkan menjadi 45.000 pada hari-hari pertandingan penting.

Pihak berwenang telah melakukan hampir satu juta pemeriksaan latar belakang terhadap orang-orang termasuk sukarelawan, pekerja, dan lainnya.

Lebih dari 3.500 aplikasi ditolak karena terkait dengan teror dan ancaman keamanan.

(mg/aliifa)

Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas