Harga Minyak Dunia Melonjak Pasca-Terbunuhnya Haniyeh dan Serangan Israel ke Petinggi Hizbullah
Lonjakan harga minyak dunia terjadi seiring meningkatnya ketegangan di kawasan Timur Tengah pasca-pembunuhan kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
"Mengecam agresi Israel yang terang-terangan di pingggir selatan Beirut," demikian pernyataan kantor Mikati dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Israel Serang Ibu Kota Lebanon, Panglima Hizbullah Muhsin Shukr Dikabarkan Selamat
Mikati menyebutnya serangan Israel itu sebagai tindakan kriminal.
"Serangkaian operasi agresif yang membunuh warga sipil dan dengan jelas dan tegas telah melanggar hukum internasional."
Menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF), serangan itu menargetkan Shukr yang menjadi panglima senior Hizbullah.
Al Jazeera melaporkan ledakan keras terdengar di pinggir Beirut bagian selatan dan diikuti oleh asap yang membubung tinggi.
Sementara itu, National News Agency menyebut serangan Israel itu menargetkan area di sekitar Dewan Shura Hizbullah di Haret Hreik.
Militer Israel mengklaim serangan itu adalah balasan atas serangan roket di Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan di Israel.
Serangan itu, menurut Israel, dilancarkan oleh Hizbullah. Namun, kelompok asal Lebanon itu sudah membantah berada di balik serangan tersebut.
"Serangan di Beirut menargetkan panglima yang bertanggung jawab atas kematian anak-anak di Majdal Shams dan pembunuhan banyak warga sipil Israel lainnya," kata militer Israel.
Beirut sudah bersiap menghadapi serangan Israel sejak negara Zionis itu mengancam akan melancarkan serangan.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sudah berjanji akan menggempur Hizbullah.
Di sisi lain, seorang pejabat tinggi Hizbullah mengklaim akan membalas setiap tindakan agresi Israel di Lebanon.
(oln/feb/khbrn/*)