Khawatir Iran Lakukan Serangan Balasan ke Israel, AS Kini Berupaya Turunkan 'Suhu' di Timur Tengah
Menurut AS, kekhawatiran akan serangan balasan Iran terhadap Israel kini semakin meningkat.
Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
Perundingan tidak langsung belum mengalami kemajuan berarti selama kurun waktu tersebut dan masih ada beberapa hal yang mengganjal.
Dikutip dari AP News, ketentuan baru yang diajukan telah mempersulit kemajuan.
Hamas juga belum mengatakan secara langsung apakah akan berpartisipasi dalam putaran baru tersebut.
Update Perang Israel-Hamas
Diberitakan Al Jazeera, setidaknya 36 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza kemarin, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Lalu, setidaknya 20 orang tewas di Jalur Gaza tengah dan selatan pagi ini.
Baca juga: Pezeshkian kepada Starmer: Pembalasan terhadap Israel adalah Hak Negara dan Solusi Hentikan Agresi
Lima orang tewas oleh pasukan keamanan Israel di provinsi Tubas, Tepi Barat yang diduduki pagi ini selama serangan Israel, termasuk empat orang yang tewas oleh serangan pesawat tak berawak di kota Tammun.
Badan kemanusiaan PBB memberitahu DK PBB bahwa serangan baru-baru ini terhadap sekolah di Kota Gaza, yang menewaskan 100 orang, “jauh dari insiden yang terisolasi” dan serangan Israel terhadap sekolah-sekolah “terjadi dengan frekuensi yang semakin meningkat”.
Militer Israel memerintahkan warga Palestina untuk segera meninggalkan lebih banyak wilayah Khan Younis yang dilanda perang karena Israel bersiap untuk “bertindak tegas”.
Militer Israel telah melancarkan serangan di seluruh Gaza tengah dan selatan, menewaskan dan melukai puluhan orang hari ini.
Dalam salah satu serangan terakhirnya di Khan Younis, tiga dari lima orang yang tewas adalah anak-anak, menurut kantor berita Wafa.
Pasukan Israel bentrok dengan warga Palestina saat menyerbu kota Tubas dan Tammun di Tepi Barat yang diduduki.
Pasukan Israel menembak mati seorang warga Palestina di Tubas, sementara serangan pesawat tak berawak Israel menewaskan empat lainnya di Tammun, demikian laporan Nida Ibrahim dari Al Jazeera dari daerah tersebut.
Baca juga: Roket M-90 Gaza Diluncurkan 1,5 Km dari Tel Aviv, Pakar Militer: Hamas Kirim Pesan Seram ke Israel
Utusan Khusus AS Amos Hochstein, tokoh kunci dalam mediasi Israel-Lebanon, kembali ke Lebanon untuk dorongan diplomatik lainnya guna meredakan ketegangan di perbatasan.
Setelah bertemu dengan Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri, Hochstein mengatakan “sekaranglah waktunya” untuk tindakan diplomatik.