4.000 Kematian per Bulan di Gaza, Media Israel: Perang Paling Berdarah Abad ke-21
Media Isral melaporkan setidaknya ada 4.000 kematian tiap bulannya di Gaza sejak perang berlangsung pada 7 Oktober 2023.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Salah satu aspek yang paling mencolok dari perang Gaza, menurut Haaretz, adalah kurangnya tempat berlindung yang aman bagi warga sipil.
Daerah yang padat penduduk seluas 360 kilometer persegi (139 mil persegi) itu tidak menawarkan jalan keluar bagi warga sipil, sehingga memperburuk krisis kemanusiaan.
"Perbedaan yang paling menonjol antara perang-perang lainnya di abad ke-21 dan perang di Jalur Gaza adalah ukuran wilayah tempat pertempuran berlangsung, dan ketidakmampuan warga sipil untuk melarikan diri dari pertempuran," urai surat kabar tersebut.
Kondisi kehidupan warga sipil yang mengungsi di zona yang disebut "kemanusiaan" sangat buruk, dengan kepadatan penduduk yang berlebihan, penyakit, dan kurangnya tempat berlindung serta pasokan medis.
Haaretz menekankan dampak perang yang mengejutkan, dua persen penduduk Gaza telah terbunuh dalam waktu kurang dari setahun.
Apa yang terjadi di Gaza, lanjut Haaretz, adalah tingkat kehancuran yang jarang terlihat di luar Afrika sejak Perang Dunia II.
Baca juga: AS Sebut Laporan Israel yang Gunakan Warga Sipil Sebagai Tameng Hidup Mengganggu, Desak Penyelidikan
Kehancuran di Gaza telah menyebabkan kelaparan dan kekurangan gizi yang meluas, terutama di kalangan anak-anak.
Hingga Rabu, 115 bayi telah meninggal sejak dimulainya perang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Kementerian tersebut juga melaporkan, 37 warga Palestina, termasuk anak-anak, telah meninggal karena kelaparan dan kekurangan gizi selama konflik tersebut.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)