Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Media Israel: Enam Sandera yang Jasadnya Ditemukan, Mati Lemas Karena Gas Serangan IDF di Terowongan

Para sandera Israel tersebut mati lemas karena gas beracun yang dilemparkan tentara Israel dalam serangan di Jalur Gaza.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Media Israel: Enam Sandera yang Jasadnya Ditemukan, Mati Lemas Karena Gas Serangan IDF di Terowongan
X/IDF
Enam sandera yang mayatnya ditemukan oleh Israel dalam operasinya di Khan Yunis, Jalur Gaza, pada Senin (19/8/2024). 

Media Israel: Enam Sandera yang Jasadnya Ditemukan Tewas Mati Lemas Karena Serangan IDF

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah surat kabar Ibrani mengungkapkan, asessment awal terhadap penyebab kematian enam sandera Israel yang jenazahnya diumumkan pasukan Israel telah ditemukan dari Jalur Gaza pada Selasa (24/8/2024) menunjukkan kalau mereka tewas karena mati lemas di dalam terowongan.

Para sandera tersebut mati lemas karena gas beracun yang dilakukan tentara Israel dalam serangan di Jalur Gaza.

Baca juga: Terowongan Palsu Buatan Tentara Israel Diledakkan Al Qassam, IDF Putus Asa Hadapi Taktik Perlawanan




Surat kabar swasta Ibrani, Yedioth Ahronoth melaporkan, “Penilaian awal atas keadaan kematian enam orang yang diculik yang jenazahnya ditemukan dari kota Khan Yunis menunjukkan kalau mereka meninggal karena mati lemas di terowongan tempat mereka ditahan akibat serangan tentara Israel,” tanpa menjelaskan siapa yang mengeluarkan penilaian tersebut.

Surat kabar tersebut menambahkan, “Pembunuhan para korban penculikan ini terjadi sekitar 6 bulan yang lalu selama manuver tentara Israel yang dilakukan oleh Divisi ke-98 di Khan Yunis.”

Menurut surat kabar tersebut, “Bukti yang ditemukan di lokasi pada Senin/Selasa malam memperkuat penilaian ini, yang belum dicapai secara pasti, dan masih dalam penyelidikan di Institut Kedokteran Forensik di wilayah Abu Kabir.”

Laporan menunjukkan kalau tentara pendudukan Israel “tidak menyerang terowongan tempat para penculik berada, namun menyerang sasaran Hamas di dekatnya.”

BERITA TERKAIT

“Hal ini menyebabkan kebakaran yang menyebabkan pelepasan gas karbondioksida yang mematikan ke dalam terowongan.”

Menurut sumber yang sama, sejumlah pejuang gerakan perlawanan Palestina Hamas ditemukan tewas bersama para tahanan Israel sambil membawa senapan Kalashnikov, dan tanpa ada tanda-tanda yang menunjukkan kalau mereka menderita luka pertempuran atau tertembak.

Sementara itu, juru bicara tentara pendudukan Israel Daniel Hagari menjawab permintaan komentar dari surat kabar tersebut: “Masalah ini masih dalam penyelidikan.”

Enam sandera yang mayatnya ditemukan oleh Israel dalam operasinya di Khan Yunis, Jalur Gaza, pada Senin (19/8/2024).
Enam sandera yang mayatnya ditemukan oleh Israel dalam operasinya di Khan Yunis, Jalur Gaza, pada Senin (19/8/2024). (X/IDF)

Picu Kemarahan Warga Israel 

Pada Selasa pagi, tentara pendudukan Israel mengatakan kalau mereka telah menemukan, melalui operasi gabungan dengan Dinas Keamanan Dalam Negeri Shin Bet, jenazah 6 tahanannya dari daerah Khan Yunis, dan mencatat bahwa mereka telah ditahan di Gaza sejak 7 Oktober lalu.

Hal ini memicu kemarahan yang meluas di kalangan keluarga tahanan Israel di Gaza, yang dalam pernyataannya menyatakan pemerintah Benjamin Netanyahu bertanggung jawab atas kematian kerabat mereka di Jalur Gaza, mengingat nyawa mereka sebenarnya bisa diselamatkan jika bukan karena penundaan dalam mencapai kesepakatan dengan Hamas.

Kemudian, surat kabar swasta berbahasa Ibrani “Israel Today” mengatakan kalau Tel Aviv sedang memeriksa mayat enam tahanan tersebut, untuk memastikan kemungkinan kalau mereka dibunuh oleh tembakan tentara pendudukan Israel.

Brigade Al-Qassam menyiarkan pesan video kepada masyarakat pendudukan, yang mencakup rekaman sekelompok besar tahanan yang dibunuh oleh tentara pendudukan, dalam agresinya terhadap Gaza, meskipun Brigade Al-Qassam berupaya untuk menyelamatkan hidup mereka.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas