Trump Disebut Desak Netanyahu Tolak Kesepakatan Pembebasan Sandera: Bisa Untungkan Kamala Harris
Donald Trump dilaporkan mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar menolak kesepakatan tentang pembebasan sandera di Jalur Gaza.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM – Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump, dilaporkan mendesak Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu agar menolak kesepakatan tentang pembebasan sandera di Jalur Gaza.
Menurut laporan PBS, Trump takut kesepakatan itu bisa membantu calon presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris, memenangkan pilpres.
“Laporan bahwa mantan Presiden Trump berbicara lewat telepon dengan Perdana Menteri Israel, mendesaknya agar saat ini tidak menyetujui kesepakatan karena hal itu dipercaya akan membantu kampanye Harris,” kata Judy Woodruff, wartawan PBS.
Portal berita Axios pekan lalu menerbitkan laporan yang mengklaim Trump dan Netanyahu berkomunikasi lewat telepon untuk membahas gencatan senjata dan pembebasan sandera.
Kantor Netanyahu dan pihak Trump sama-sama membantah laporan tersebut.
Sementara itu, dalam konferensi pers di New Jersey hari Kamis pekan lalu, Trump mengaku meminta Netanyahu untuk cepat-cepat merampungkan perang di Gaza.
“Saya mendukungnya agar menyelesaikan ini. Kamu ingin merampungkannya dengan cepat. Menanglah, dapatkan kemenanganmu, dan selesikan. Perang harus dihentikan, pembunuhan harus dihentikan,” ujar Trump.
Meski demikian, Trump juga mengkritik tuntutan-tuntutan dalam kesepakatan gencatan senjata.
Adapun perundingan untuk mencapai gencatan senjata dan pembebasan sandera dikabarkan terancam gagal.
Israel sudah menyetujui usulan yang disusun oleh AS, Mesir, dan Qatar. Namun, Hamas menyatakan tidak akan menyetujuinya.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden dalam Konvensi Nasional Demokrat hari Senin lalu berjanji akan membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza, perdamaian ke Timur Tengah, dan mewujudkan gencatan senjata.
Baca juga: Komentar Netanyahu Bikin Kesal AS, Dianggap Buat Pernyataan Tak Konstruktif soal Gencatan Senjata
Blinken: Israel sudah menyetujui usulan
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berujar Israel sudah menyetujui usulan gencatan senjata dan pembebasan sandera. Blinken kemudian meminta Hamas untuk turut menyetujuinya.
Para pejabat AS berharap kesepakatan gencatan senjata bisa membatalkan serangan balasan Iran dan Hizbullah ke Israel.
Ketegangan di Asia Barat meningkat setelah Israel membunuh Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh dan panglima Hizbullah Fuad Shukr.