Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Ganti Kepala Divisi Intelijen Militer, Nyatakan Hamas Mesti Hancur, Perang Panjang di Utara

Kepala Divisi Intelijen Militer baru Israel mengatakan kalau negaranya harus bersiap hadapi kemungkinan meluasnya pertempuran di utara dan sekitarnya.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Israel Ganti Kepala Divisi Intelijen Militer, Nyatakan Hamas Mesti Hancur, Perang Panjang di Utara
khaberni/tangkap layar Reuters
Kendaraan militer Israel, di dekat perbatasan antara Israel dan Gaza, 21 Agustus 2024. 

Hamad menyebut Netanyahu adalah penipu karena telah "merusak" negosiasi penyanderaan dan gencatan senjata saat ini.

Berbicara dengan Al-Mayadeen, Hamad menyebut Netanyahu "melakukan penipuan" dan mengklaim bahwa ia "menetapkan persyaratan baru dan merusak apa yang telah disepakati sebelumnya".

Hamad mendorong gagasan bahwa Netanyahu tidak tertarik pada kesepakatan dan secara aktif mencegah penyelesaian negosiasi.




"Netanyahu merusak kesepakatan tersebut dari awal," ucap Hamad.

Inkonsistensi Netanyahu

Ketidakkonsistenan Netanyahu tentang gencatan senjata di Hamas ini bukanlah hal yang baru baginya.

Berulang kali Netanyahu tampak berupaya menjegal tercapainya kesepakatan gencatan senjata.

Bahkan, negosiator Israel dan Presiden AS, Joe Biden menuduh Netanyahu tak memiliki niatan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata.

BERITA TERKAIT

"Dokumen yang diusulkan tidak mengandung sesuatu yang ambigu, tetapi pihak Israel menunda-nunda dalam memberikan jawaban tentang apa yang diusulkan," kata Hamas, dikutip dari The Jerusalem Post.

Hamad menuduh Israel memperkenalkan persyaratan baru terkait Koridor Philadelphia setelah kedua pihak sebelumnya sepakat mengenai penarikan total Israel.

Baca juga: Hamas Tolak Syarat Baru dari Israel, Sebut AS Bohong soal Kemajuan Negosiasi Gencatan Senjata

Ia menegaskan kembali bahwa Hamas tidak akan mengizinkan Israel untuk tetap berada di bagian mana pun dari Jalur Gaza.

Hamas mengklaim bahwa Israel meninggalkan celah dalam perjanjian untuk memungkinkan mereka kembali berperang di kemudian hari.

Hamad menyalahkan semua masalah selama negosiasi terhadap Israel.

"Israel telah menggagalkan semua upaya mediator untuk mencapai kesepakatan. Israel telah menggagalkan negosiasi Doha hari ini, dan tidak ada kemajuan," kata Hamad.

Ia meminta para mediator untuk memberikan tekanan lebih besar pada Israel.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas