Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Analis Militer Israel: IDF Tempur di Multi-Front dengan Tentara yang Ngos-ngosan di Gaza dan Lebanon

faksi-faksi perlawanan Palestina yang lebih baru dan lebih muda telah bermunculan serta meningkat dalam beberapa tahun terakhir

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Analis Militer Israel: IDF Tempur di Multi-Front dengan Tentara yang Ngos-ngosan di Gaza dan Lebanon
rntv/tangkap layar
Pasukan Israel (IDF) dalam operasi militer di Tepi Barat. Dalam tiga hari terakhir sejak Rabu (28/8/2024) IDF menyerbu kota-kota di Tepi Barat bagian utara seperti Jenin, Tulkarm, dan Tubas. Belakangan, IDF memperluas operasi ke Tepi Barat bagian selatan seperti Hebron. 

“Sebelum kita terjerumus ke dalam lumpur, mari kita berhenti sejenak,” analis Israel itu memperingatkan negaranya, mengutip Palestine Chronicle, Sabtu (31/8/2024).

Seraya menambahkan, ia mendorong para pemimpin Israel untuk mempertimbangkan alternatif keamanan untuk mengakhiri negosiasi, membebaskan para sandera, dan menghentikan tembakan terhadap warga sipil.

Perkataan Ashkenazi menggemakan sentimen yang telah diungkapkan oleh pensiunan Jenderal Israel Yitzhak Brick dalam sebuah artikel yang diterbitkan di surat kabar Israel Haaretz pada tanggal 22 Agustus 2024 lalu.




Brick menyatakan situasinya mengerikan, Israel bisa menghadapi keruntuhan dalam waktu satu tahun jika perang gesekan yang sedang berlangsung terhadap gerakan Palestina Hamas dan Hizbullah Lebanon terus berlanjut.

Setelah pendudukan Kota Gaza, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa Israel telah menguasai penuh kota dan terowongannya, dan dalam waktu singkat, Hamas akan menyerah.

Baca juga: Mengenal Strategisnya Jenin yang Dikepung IDF, Israel Aji Mumpung Jelang Jeda Perang 3 Hari

"Dengan pernyataan ini, Gallant, bersama dengan rekan-rekannya Kepala Staf IDF Herzi Halevi dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, telah membuat publik Israel kehilangan muka,” tulis mantan jenderal Israel tersebut.

“Israel semakin terjerumus ke dalam lumpur Gaza, kehilangan semakin banyak tentara karena terbunuh atau terluka, tanpa ada peluang untuk mencapai tujuan utama perang: menjatuhkan Hamas.”

BERITA TERKAIT

Mantan jenderal Israel itu lebih lanjut memperingatkan semua strategi politik dan militer saat ini membawa Israel menuju bencana.

"Negara ini benar-benar sedang menuju jurang kehancuran. Jika perang melawan Hamas dan Hizbullah terus berlanjut, Israel akan runtuh dalam waktu tidak lebih dari setahun," ia memperingatkan.

Semakin Banyak IDF Tewas dan Terluka

Menurut data resmi Israel, yang tunduk pada sensor militer, lebih dari 703 perwira dan tentara Israel telah terbunuh sejak 7 Oktober 2023.

Namun, ada tuduhan internal, militer Israel menyembunyikan jumlah tenteara yang tewas sebelumnya, hingga soal kerugian yang diyakini jauh lebih tinggi.

Juli lalu, Saluran 12 Israel mengungkapkan 20.000 tentara pendudukan telah terluka di Gaza sejak 7 Oktober, dengan 8.298 korban lainnya mengalami cacat.

Pada tanggal 12 Juli, kabinet Israel menyetujui keputusan untuk memperpanjang wajib militer menjadi tiga tahun karena kekurangan personel.

Keputusan ini akan disampaikan kepada pemerintah untuk disetujui dan kemudian dibawa ke Knesset (parlemen) untuk diundangkan.

(oln/khbrn/*)

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas