Pilot Penting Angkatan Udara Israel Dipecat Karena Tolak Gempur Gaza, IDF Frustasi dan Kelelahan
seorang pilot tempur penting dalam skuadron besar Angkatan Udara Israel menolak untuk terus terbang selama perang Gaza sat ini
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Mengingat kondisi yang bergejolak ini, tentara cadangan – seperti penembak Uday Hazan – menderita dan merasa terjebak dalam perang.
Situasi yang Menyedihkan
Surat kabar tersebut menjelaskan bahwa Hazan (41 tahun) melakukan dinas militer untuk pertama kalinya di Gaza dan sekarang berada di Tepi Barat sebagai bagian dari pasukan yang bertugas menekan protes di sana.
Namun, hidupnya “berada dalam keadaan yang menyedihkan,” dan ia terlilit hutang setelah ia terpaksa menutup bisnis konstruksinya setelah dipanggil untuk berperang, dan keluarganya mulai meminta sedekah dari teman dan badan amal.
Menurut surat kabar tersebut, Hazan mungkin menghadapi masalah setelah menyelesaikan dinas militernya, yaitu ia harus berurusan dengan kreditor, yang menurutnya ia berhutang $250.000.
Surat kabar tersebut menutup laporannya dengan pernyataan penuh makna dari prajurit cadangan Hazan, di mana dia berkata,
“Saya merasa segalanya sedang runtuh. Pada akhirnya, saya harus menghadapi tantangan hidup... Saya bukan wajib militer (di ketentaraan ), melainkan seorang tentara (cadangan) dan saya punya keluarga.”
(oln/khbrn/wsj/*)