Serangan Siber Besar-besaran Israel, Ledakan Pager Anggota Hizbullah di Lebanon Lukai Ratusan Orang
Serangan dilakukan Pasukan Pendudukan Israel (IDF) dengan menargetkan perangkat yang dibawa Hizbullah di beberapa lokasi di pinggiran selatan Beirut.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Dan mungkin Israel tidak akan mencapai tujuannya jika nekat perang dengan Hizbullah.
Di mana sebelumnya muncul ide yakni soal penghancuran total Hizbullah atau penghapusan persenjataan misilnya.
"Ada ide untuk berperang dan kemudian melenyapkan semua rudal Hizbullah dan semuanya akan baik-baik saja. Tidak sesederhana itu," kata pejabat itu, menurut laporan tersebut.
"Tidak ada solusi ajaib. Anda tidak dapat menghancurkan pihak lain. Di akhir perang, Israel mungkin akan membayar harga yang mahal dan tidak akan mencapai tujuannya," imbuhnya lagi.
Baca juga: Wasekjen Hizbullah Ancam Israel: Perang di Lebanon akan Hasilkan Eksodus Besar-besaran Pemukim Utara
Laporan itu juga mengutip pejabat AS yang mengatakan perang di Lebanon akan mengakibatkan intervensi masyarakat internasional untuk mencapai penyelesaian diplomatik.
Sementara sebelumnya, seorang pejabat juga menyatakan pesimis tentang peluang Israel untuk bertahan dalam perang besar melawan Hizbullah.
Juni 2024 lalu, Haim Tomer, mantan pejabat senior di Satuan Tugas Intelijen dan Khusus, yang menjabat sebagai kepala Divisi Intelijen dan kepala Divisi Luar Angkasa, membahas kemungkinan implikasi dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Israel Haaretz.
Menurut Tomer, memasuki kampanye besar-besaran di Lebanon secara signifikan membahayakan kemampuan Israel untuk berfungsi sebagai negara dengan ekonomi, masyarakat, dan kehadiran internasional.
“Publik harus memahami bahwa perang habis-habisan mengancam visi Zionis Israel,” katanya.
Tomer mengatakan, Hizbullah dapat melumpuhkan seluruh negara dengan meluncurkan ribuan rudal.
Tomer menyebut gerakan perlawanan Lebanon menimbulkan ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang tidak dapat dilawan oleh tentara Israel.
"Mereka memiliki rudal presisi yang dapat menghancurkan ladang gas Israel dalam hitungan detik. Israel tidak dapat melawan Hamas dan Hizbullah, terutama dengan banyaknya pesawat nirawak dan sistem deteksi canggih milik Hizbullah," ungkapnya.
Tomer memperingatkan agar tidak meremehkan kemampuan Hizbullah, dengan mengatakan, “intelijen taktis” mereka setidaknya sama bagusnya dengan Israel.
"Hizbullah jauh lebih kuat daripada Hamas, dengan intelijen yang lebih baik dan kemampuan penahanan yang lebih tinggi," katanya.
"Beberapa minggu terakhir telah menunjukkan intelijen mereka yang akurat dan kemampuan waktu nyata," kata Tomer.
(oln/RNTV/MNA/khbrn/berbagaisumber/*)