Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Krisis Parah Prajurit, IDF Paksa Personel Angkatan Laut Jadi Pasukan Infanteri

Saat masih perang di Gaza, Israel mau menyerbu Hizbullah Lebanon. Sementara IDF mengalami krisis personel. IDF kemudian memaksa angkatan laut jadi AD.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Israel Krisis Parah Prajurit, IDF Paksa Personel Angkatan Laut Jadi Pasukan Infanteri
Memo/tangkap layar/Amir Levy/Getty Images
Tentara tempur cadangan Israel mengikuti latihan di Dataran Tinggi Golan pada 8 Mei 2024. 

Israel Krisis Parah Prajurit, IDF Paksa Personel Angkatan Laut Jadi Pasukan Infanteri

TRIBUNNEWS.COM - Kekurangan parah prajurit dalam pasukan pendudukan Israel (IDF) dilaporkan telah mendorong Divisi Infanteri Cadangan (Divisi ke-96) untuk membentuk batalion baru personel angkatan laut guna mempersiapkan mereka untuk operasi darat, menurut laporan dari Perusahaan Penyiaran Publik Israel Kan 11.

Inisiatif tersebut berarti bahwa personel angkatan laut yang sebelumnya dikecualikan dari tugas cadangan harus menjalani pelatihan infanteri intensif untuk membawa mereka ke tingkat yang membekali mereka untuk operasi darat, karena perang melawan Palestina di Gaza terus berlanjut dan ancaman meluasnya perang di Lebanon semakin tinggi. 

Baca juga: Israel Buntu Soal Solusi Krisis Personel Militer IDF, Gallant Segera Dicopot Gegara Usik Haredi




"Meskipun banyak prajurit Angkatan Laut telah menjalani pelatihan tempur khusus, mereka akan menerima pelatihan baru yang mencakup pertempuran perkotaan dan penggunaan senjata infanteri," kata  laporan tersebut.

Wakil Kepala Staf IDF, Amir Baram, menyetujui tindakan "luar biasa" ini, yang akan dilaksanakan di bawah pengawasan Komando Angkatan Darat.

Laporan tersebut menyatakan bahwa tentara pendudukan Israel baru-baru ini mulai menyusun daftar orang-orang yang akan bergabung dengan batalion baru tersebut.

"Pelatihan mereka dijadwalkan akan dimulai sekitar dua bulan lagi," kata laporan itu. 

BERITA TERKAIT

Tentara Israel telah menderita kekurangan tentara selama berbulan-bulan, karena perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, operasi intensif di Tepi Barat yang diduduki, dan konfrontasinya dengan Hizbullah di seberang perbatasan dengan Lebanon.

Baca juga: Media AS: Tentara Israel Frustasi dan Kelelahan di Gaza Saat Harus Menyerbu Hizbullah di Lebanon

Pada bulan Juli, Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengungkapkan bahwa tentara sangat membutuhkan 10.000 tentara tambahan, di tengah laporan tentang "peningkatan signifikan" dalam jumlah perwira yang meminta pensiun dini dari dinas militer.

Gallant mengatakan kepada Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset kalau 4.800 tentara dapat direkrut dari anggota komunitas Haredim ultra-Ortodoks, yang biasanya dibebaskan dari dinas militer.

 Sebagai akibat dari kekurangan prajurit tersebut, pemerintah Israel menyetujui undang-undang pada bulan Juni untuk memperpanjang masa dinas cadangan dengan menaikkan usia pengecualian.

Menurut proposal tersebut, prajurit cadangan non-perwira akan bertugas hingga usia 41 tahun, bukan 40 tahun, sementara perwira akan bertugas hingga usia 46 tahun, bukan 45 tahun.

Bentuk Divisi David

Laporan krisis personel IDF ini juga pernah dilansir situs web Walla Israel.

Mengutip para pejabat Israel, situs itu melaporkan, Rabu (26/6/2024) tentara Israel (IDF) diliputi krisis karena kekurangan personel.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas