Eskalasi Kian Liar, Israel Tetapkan Keadaan Darurat di Seluruh Negeri, Hizbullah Tak Ada Habisnya
pihak berwenang Israel mengatakan keputusan menetapkan keadaan darurat itu akan berlaku segera dan selama seminggu di seluruh wilayah pendudukan
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Sehingga ini menunjukkan bahwa Israel akan sangat sulit mengalahkan kemampuan Hizbullah.
Sebagai informasi, selama hampir setahun, Hizbullah terlibat dalam baku tembak hampir setiap hari dengan pasukan Israel di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel untuk mendukung warga Palestina di Gaza.
Terbaru sejumlah kota di Israel utara menjadi sasaran rudal Hizbullah pada Selasa pagi, sebagai tanggapan atas kampanye udara mematikan Israel di Lebanon.
Hizbullah mengatakan pihaknya meluncurkan puluhan rudal di kota Qiryat Shemona di utara Israel.
Serangan juga menyasar pabrik bahan peledak sejauh 60 km (37 mil) ke Israel, dengan serangkaian roket Fadi.
Dikatakan bahwa mereka menyerang pabrik bahan peledak tersebut sekitar pukul 04.00 pagi waktu setempat dan lapangan udara Megiddo tiga kali dalam semalam.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 41.455 jiwa dan 95.878 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (23/9/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(oln/khbrn/*)