Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Eskalasi Kian Liar, Israel Tetapkan Keadaan Darurat di Seluruh Negeri, Hizbullah Tak Ada Habisnya

pihak berwenang Israel mengatakan keputusan menetapkan keadaan darurat itu akan berlaku segera dan selama seminggu di seluruh wilayah pendudukan

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Eskalasi Kian Liar, Israel Tetapkan Keadaan Darurat di Seluruh Negeri, Hizbullah Tak Ada Habisnya
AFP/JACK GUEZ
Petugas tanggap darurat dan pasukan keamanan Israel berkumpul di tengah puing-puing dan kendaraan yang hangus di Kiryat Bialik, distrik Haifa, Israel, menyusul serangan yang dilaporkan oleh Hizbullah Lebanon pada 22 September 2024. - Hizbullah mengatakan pada 22 September bahwa mereka menargetkan fasilitas produksi militer dan pangkalan udara di dekat Haifa, Israel utara, setelah militer Israel menggempur Lebanon selatan dan mengatakan mereka menargetkan ribuan laras peluncur roket. (Photo by Jack GUEZ / AFP) 

Sehingga ini menunjukkan bahwa Israel akan sangat sulit mengalahkan kemampuan Hizbullah.

Sebagai informasi, selama hampir setahun, Hizbullah terlibat dalam baku tembak hampir setiap hari dengan pasukan Israel di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel untuk mendukung warga Palestina di Gaza. 

Terbaru sejumlah kota di Israel utara menjadi sasaran rudal Hizbullah pada Selasa pagi, sebagai tanggapan atas kampanye udara mematikan Israel di Lebanon.

Hizbullah mengatakan pihaknya meluncurkan puluhan rudal di kota Qiryat Shemona di utara Israel.

Serangan juga menyasar pabrik bahan peledak sejauh 60 km (37 mil) ke Israel, dengan serangkaian roket Fadi.

Dikatakan bahwa mereka menyerang pabrik bahan peledak tersebut sekitar pukul 04.00 pagi waktu setempat dan lapangan udara Megiddo tiga kali dalam semalam.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 41.455 jiwa dan 95.878 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (23/9/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

 

(oln/khbrn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas