Eskalasi Kian Liar, Israel Tetapkan Keadaan Darurat di Seluruh Negeri, Hizbullah Tak Ada Habisnya
pihak berwenang Israel mengatakan keputusan menetapkan keadaan darurat itu akan berlaku segera dan selama seminggu di seluruh wilayah pendudukan
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
"Israel berada di puncak hari-hari yang rumit,” kata Netanyahu dalam pernyataan dari Ruang Operasi Kementerian Pertahanan pada Senin kemarin.
"Saya berjanji bahwa Israel akan mengubah keseimbangan kekuatan di utara, dan inilah yang sebenarnya kami lakukan," lanjutnya, merujuk pada pengungsian pemukim Israel dari perbatasan Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki, akibat serangan Hizbullah.
Ia menegaskan Israel tidak akan menunggu datangnya ancaman dari Hizbullah dan memilih mendahuluinya.
"Israel tidak menunggu ancaman tersebut, melainkan mendahuluinya, di mana pun dan kapan pun," tambahnya, seperti diberitakan Al Jazeera.
Netanyahu mengklaim serangan besar di Lebanon kemarin bertujuan untuk menghancurkan persenjataan Hizbullah yang akan digunakan untuk menyerang Israel.
"Angkatan Udara Israel menghancurkan ribuan rudal yang diarahkan ke kota-kota Israel," katanya.
Netanyahu dikabarkan berada di markas Angkatan Udara Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv sejak pagi hari untuk menindaklanjuti serangan di Lebanon.
Sebelumnya, tentara Israel mengumumkan pada Senin malam, mereka telah mengebom sekitar 1.300 sasaran Hizbullah di seluruh Lebanon dalam waktu 24 jam.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan tentara Israel menghancurkan apa yang dibangun Hizbullah 20 tahun lalu.
Baca juga: Hizbullah Mengganas, Bombardir Galilea Pakai Rudal, Tentara Israel Tewas, Pemukim Yahudi Luka Parah
“Kami sedang menyerang target dan mempersiapkan tahap selanjutnya," kata Yoav Gallant dalam pernyataannya dari markas Komando Operasi pada Senin kemarin.
Tentara Israel tidak menutup kemungkinan akan melakukan invasi darat ke Lebanon dan Yoav Gallant menilai Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, mulai kehilangan pasukan terbaiknya.
"Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, menjadi sendirian, dan seluruh unit Pasukan Radwan meninggalkan lingkaran kerja," lanjutnya, BBC.
Sebelumnya, Israel membunuh 16 anggota Pasukan Radwan Hizbullah melalui serangan udara pada Jumat (20/9/2024), termasuk dua komandan senior, Ibrahim Aqeel dan Ahmed Wehbe.
Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah mendukung perlawanan Palestina, Hamas, dan terlibat pertempuran dengan Israel di perbatasan Lebanon selatan dan Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki.