Lebanon Bantah Tanda Tangani Gencatan Senjata, Israel Punya Legitimasi Invasi Darat
Surat kabar Israel Hayom mengklaim, Israel siap untuk membuat perjanjian gencatan senjata tapi jika Hizbullah menolak, Israel akan dapat legitimasi
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Sementara itu, hari ini tentara Israel melancarkan serangan intensif di Lebanon selatan dan Bekaa, dan pesawatnya juga untuk pertama kalinya melakukan serangan di sebuah kota di Gunung Lebanon di jalan antara Beirut dan Sidon.
"Tentara Israel menyatakan telah mengebom 280 sasaran Hizbullah di Lebanon sejak pagi tadi," kata laporan Khaberni.
Media Israel melaporkan bahwa tentara Israel sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan tingkat keparahan serangan di Lebanon.
Menurut penghitungan sementara yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Lebanon, pemboman Israel di selatan dan timur negara itu hari ini mengakibatkan kematian 23 orang dan melukai lebih dari 95 orang.
Dengan demikian, jumlah korban akibat agresi Israel yang meluas hingga hari ketiga meningkat menjadi sekitar 700 orang tewas dan hampir dua ribu lainnya terluka, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.
Hizbullah Membalas
Sebagai balasan atas peningkatan serangan Israel, Hizbullah hari ini melancarkan serangan rudal yang menargetkan markas Mossad di utara Tel Aviv dan situs militer serta permukiman di Galilea.
Hizbullah mengatakan kalau mereka menargetkan markas Mossad dengan rudal balistik “Qader 1”, untuk pertama kalinya sejak dimulainya saling bombardir di kedua sisi perbatasan pada tanggal 8 Oktober lalu.
Hizbullah menambahkan bahwa pihaknya juga mengebom pabrik bahan peledak di daerah Zikhron, selatan Haifa, dengan serangkaian rudal "Fadi 3".
Gerakan Lebanon tersebut juga menargetkan pemukiman Kiryat Motzkin untuk kedua kalinya hari ini dengan sejumlah rudal "Fadi 1".
Hizbullah juga mengatakan bahwa mereka menghadapi dua pesawat musuh di seberang kota Hula dan Mays al-Jabal dan memaksa mereka meninggalkan wilayah udara Lebanon.
Media Israel melaporkan puluhan roket ditembakkan dari Lebanon, beberapa di antaranya mengakibatkan 3 warga Israel terluka - salah satunya dalam kondisi serius - di pemukiman dekat Nahariya.
Dengan meningkatnya agresi dan Hizbullah meluncurkan rudal jarak jauh, dewan mini-kementerian Israel yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu akan mengadakan pertemuan malam ini di ruang bawah tanah yang dibentengi di dalam markas Kementerian Pertahanan di Tel Aviv, menurut media Israel.
Agresi Israel yang meluas terhadap Lebanon dimulai setelah pemboman yang menargetkan perangkat komunikasi beberapa ribu anggota Hizbullah, diikuti oleh dua pembunuhan terhadap para pemimpin Pasukan Radwan di pinggiran selatan Beirut.
(oln/khbrn/anews/rntv/*)