IDF Lengah, Korban Penembakan di Tel Aviv Bertambah Jadi 7 Orang, Warga Negara Yunani Ikut Tewas
Kedua pria bersenjata itu menembaki penumpang sebelum keluar dari kereta dan melanjutkan serangan mereka dengan berjalan kaki.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Tahap pertama berarti pengerahan pasukan infanteri dalam skala besar, sementara tahap ketiga lebih pada operasi yang melibatkan sasaran tertentu dengan melibatkan intelijen dan lazimnya penggunaan serangan udara.
"Dia menjelaskan kalau pendudukan melakukan penyerbuan “dalam waktu dan tempat” di wilayah Khan Yunis, Deir al-Balah, pinggiran kamp, dan Kota Gaza," tulis laporan Khaberni mengutip penjelasan AL-Duwairi.
Narasi Israel Raya, Penulis Zionis: Perbatasan Israel akan Meluas hingga Mekkah, Madinah, dan Gunung Sinai
Penjelasan Al-Duwairi di atas secara langsung mengingatkan pada narasi pembentukan Israel Raya yang sering digaungkan entitas Zionis Israel.
Beberapa waktu lalu, sebuah klip video yang beredar di media sosial dilaporkan menunjukkan pernyataan penulis Israel, Avi Lipkin yang memperkirakan kalau perbatasan Israel akan terbentang dari Lebanon hingga Arab Saudi.
Penulis zionis itu menggambarkannya sebagai “Gurun Besar” yang membentang dari Mediterania hingga Efrat.
Video Klip yang menggambarkan wilayah yang dicita-citakan Zionis bertajuk “Israel Raya” itu telah memicu kemarahan publik secara luas.
Baca juga: Wacana Israel Raya Menggema, Anak Netanyahu: Yordania adalah Palestina, Palestina Adalah Yordania
“Dan siapa yang ada di seberang Sungai Eufrat?” tanya Lipkin dalam video tersebut.
“Kurdi. Dan Kurdi adalah teman. Jadi, kita punya Mediterania di belakang kita dan Kurdi di depan kita… Lebanon, yang benar-benar membutuhkan payung perlindungan Israel, dan kemudian kita akan mengambil alih, saya yakin kita akan mengambil Mekkah, Madinah, dan Gunung Sinai, dan sucikan tempat-tempat itu,” kata Avi Lipkin.
Video klip itu langsung menjadi perbincangan dan memancing kemarahan publik luas.
Salah satu komentar di X (dulu twitter), menyebut kalau 'Israel Raya' memang telah menjadi tujuan politik Zionisme sejak awal.
“Setelah Gaza dan Hizbullah, tidak akan sulit bagi Israel. Arab Saudi, Mesir, Suriah, Lebanon, dan Yordania tidak akan menimbulkan kesulitan karena Israel dapat dengan mudah menggulingkan rezim di negara-negara tersebut, dan menguasai tanah mereka akan mudah setelah menyebarkan budaya normalisasi dan penerimaan terhadap Israel. Tidak ada yang akan melawan Israel seperti Gaza dan Hizbullah yang menolaknya,” tulis komentar lain di X seperti dilansir Memo dikutip Kamis (11/1/2024).
Istilah “Israel Raya” mengacu pada perluasan wilayah dan kedaulatan Israel untuk mencakup apa yang oleh banyak orang Israel digambarkan sebagai tanah bersejarah mereka dalam kitab suci mereka.
Bagi mereka, ini termasuk wilayah Palestina yang diduduki dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki, serta wilayah yang digambarkan oleh Lipkin.
Rencana Zionis untuk Timur Tengah, kata jurnalis Israel Oded Yinon, didasarkan pada visi pendiri Zionisme yang atheis, Theodor Herzl, yaitu Israel akan mencaplok sebagian besar wilayah Lebanon, Suriah, Yordania, Irak, Mesir, dan Arab Saudi.
"Israel akan membentuk sejumlah negara proksi untuk memastikan dominasinya di kawasan," tulis ulasan tersebut.
(oln/alarbiya/Memo/*)