Analisis Pakar: Serangan Iran Membuktikan Israel Lebih Rentan dari Apa yang Digembar-gemborkan
Analisis intelijen atas serangan Iran menunjukkan kalau sistem pertahanan rudal Israel yang igembar-gemborkan tidak bisa ditembus, sebenarnya rentan
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
"Mengingat Israel tampaknya telah berkomitmen secara terbuka untuk menyerang Iran, ini mungkin bukan terakhir kalinya kita akan melihat pertukaran rudal," tulis Eveleth.
"Kekhawatiran saya adalah bahwa ini akan menjadi, dalam jangka panjang, pertukaran yang tidak akan mampu dilakukan Israel jika ini menjadi konflik yang berlarut-larut."
Dalam jangka panjang, Israel mungkin menargetkan jalur produksi dan infrastruktur rudal balistik Iran untuk mencegah serangan.
Benjamin Netanyahu telah lama berpendapat bahwa program rudal balistik Iran sama berbahayanya bagi Israel seperti program nuklirnya.
Serangan Israel ke Iran Segera Setelah Peringatan 1 Tahun Perang Gaza
Serangan balik Israel tampaknya akan segera terjadi.
Ynet, media berita Israel, telah melaporkan bahwa Jenderal Michael Kurilla, komandan Komando Pusat AS (Centcom), diperkirakan akan tiba di Israel dalam sehari ke depan.
Joe Biden dan penasihat keamanannya Sullivan telah mengatakan kalau mereka akan melakukan konsultasi langsung dengan Israel mengenai serangan balasan militernya ke Iran.
"Wartawan lokal telah diberi pengarahan bahwa respons terhadap serangan Iran akan segera terjadi, mungkin akan dilakukan sebelum atau setelah peringatan 7 Oktober atas serangan Hamas," kata ulasan The Guardian.
Pilihan yang menjadi sasaran Israel itu mencakup fasilitas militer Iran – termasuk lokasi militer Korps Garda Revolusi Islam atau pusat komando dan kendali – dan infrastruktur energi, seperti kilang minyak, yang dapat memicu serangan serupa terhadap Israel.
Ada juga pilihan serangan langsung terhadap program nuklir Iran, yang telah diperingatkan Teheran sebagai salah satu garis merahnya.
Serangan langsung ke pusat Nuklir Iran juga telah diperingatkan Biden kepada Netanyahu agar tidak dilakukan.
Baca juga: Israel Merengek Minta AS Percepat Produksi 50 Jet F-15EX, Ngebet Mau Serang Nuklir Iran
"Sulit untuk membayangkan Israel akan melakukan serangan yang bersifat simbolis dan terbatas, karena itulah yang dilakukannya pada bulan April, dan Israel sekarang harus melakukan sesuatu yang satu atau beberapa derajat lebih tinggi daripada yang dilakukannya pada bulan April," kata Ali Vaez, direktur proyek Iran di LSM Crisis Group, dalam episode terbaru podcast organisasi tersebut, Hold Your Fire .
Ia memperingatkan tentang "perang ping-pong rudal balistik antara Israel dan Iran yang sewaktu-waktu dapat lepas kendali, dapat mengakibatkan jatuhnya korban di Israel yang kemudian akan mengakibatkan eskalasi lebih lanjut, dan yang kemudian dapat menarik Amerika Serikat".