2 Skenario Balasan Iran atas Serangan Langsung Israel: Kembali Perang Asimetris atau Serangan Rudal?
Ketegangan antara Iran dan Israel telah meningkat ke titik yang belum pernah terlihat dalam empat dekade terakhir
Penulis: Malvyandie Haryadi
Situasi semakin memburuk setelah pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, yang diikuti oleh serangan Israel ke Lebanon selatan.
Sebagai tanggapan, Iran meluncurkan lebih dari 100 rudal ke wilayah Israel, yang merupakan peningkatan dramatis dalam permusuhan. Israel, pada gilirannya, bersumpah untuk membalas, yang meningkatkan taruhannya ke tingkat yang lebih tinggi.
Ketidakpastian yang berbahaya dari serangan bolak-balik ini telah membuat kedua negara dalam keadaan siaga tinggi, di mana setiap kesalahan perhitungan dapat menyebabkan perang skala penuh yang mungkin tidak dapat dikendalikan oleh kedua belah pihak.
Eskalasi mencapai puncak baru dengan serangan Israel terhadap fasilitas militer di tiga provinsi Iran.
"Serangan langsung di tanah Iran ini menandakan niat Israel untuk melemahkan kemampuan militer Iran dan berfungsi sebagai peringatan yang jelas bagi Teheran. Langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya ini telah menempatkan Iran dalam posisi di mana respons yang kuat mungkin tidak dapat dihindari, yang meningkatkan risiko konflik regional," katanya.
Komunitas internasional, termasuk AS dan negara-negara Eropa, mengamati dengan saksama bagaimana Iran akan merespons, karena tindakan pembalasan apa pun dapat semakin mengganggu stabilitas Timur Tengah.
Aspek paling kritis dari konflik ini adalah bagaimana Iran akan menanggapi serangan terbaru dan paling langsung Israel sejauh ini.
Momen ini dapat menjadi titik kritis yang mengarah pada de-eskalasi ketegangan atau mendorong kedua negara menuju perang skala penuh.
Respons Iran akan diawasi dengan saksama tidak hanya oleh Israel, tetapi juga oleh komunitas internasional yang lebih luas.
"Jika Iran memilih untuk merespons dengan kuat, hal itu dapat memicu reaksi berantai yang akan menjerumuskan Timur Tengah dalam konflik yang lebih besar dan lebih dahsyat. Di sisi lain, respons yang lebih terukur dari Teheran dapat meredakan situasi, setidaknya untuk sementara," katanya.
Ada beberapa skenario potensial yang dapat terjadi dalam beberapa hari mendatang.
Salah satu kemungkinannya adalah Iran akan meremehkan pembalasan Israel, memilih untuk menganggapnya tidak penting daripada memperburuk situasi lebih lanjut.
Skenario ini memiliki preseden; ketika Israel melancarkan serangan udara pada bulan April yang menargetkan fasilitas pertahanan udara Iran di Isfahan setelah serangan rudal Iran, Teheran memutuskan untuk tidak memperburuk konflik lebih lanjut.
Sebaliknya, pejabat Iran mengecilkan serangan itu, dan situasi menjadi tenang. Respons semacam itu dipandang menguntungkan bagi Iran, karena menghindari risiko perang langsung, yang kemungkinan besar ingin dihindari Teheran mengingat keadaan ekonominya saat ini yang berada di bawah tekanan besar karena sanksi dan salah urus.