Kala Muhammad Ali Salat Jadi Makmum Diimami Sekjen Hizbullah Naim Qassem
Solidaritas dengan perjuangan Palestina juga sesuatu yang sangat menyentuh hati Muhammad Ali. Dia rela datang ke kota paling berbahaya di dunia.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Ditambahkan pula bahwa, "Ia berharap pengaruhnya sebagai seorang Muslim Amerika dapat membebaskan kelima orang tersebut, yang diyakini telah diculik oleh para radikal Muslim Syiah yang setia kepada Ayatollah Ruhollah Khomeini dari Iran."
Syarat pembebasan sandera adalah Ali menggunakan pengaruhnya untuk membantu mengamankan kebebasan ratusan tahanan Lebanon dan Palestina yang ditahan di penjara Israel.
Ali menepati janjinya dan berusaha melakukannya, dengan melakukan perjalanan ke negara pendudukan empat bulan kemudian untuk mengadvokasi pembebasan mereka.
Surat kabar Israel, Haaretz mengakui kalau, “Ali bahkan mengunjungi Israel, datang untuk 'mengatur pembebasan saudara-saudara Muslim yang dipenjarakan oleh Israel' pada tahun 1985, ketika sekitar 700 warga Syiah Lebanon ditahan di kamp Atlit, dengan latar belakang pendudukan Israel di Lebanon selatan."
“Ali ingin mendiskusikan pembebasan 'ke-700 saudara' dengan 'pejabat tertinggi di negara ini,' tetapi pejabat Israel dengan sopan menolak untuk ikut campur.”
(oln/Omar Ahmed/Memo/*)