Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-991: PM Polandia Yakini Trump dan Putin Susun Kesepakatan Akhiri Perang
PM Polandia, Donald Tusk peringatkan bahwa kemungkinan ada kesepakatan antara Trump dan Presiden Rusia, Vladimur Putin untuk mengakhiri perang Ukraina
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Dukungan ini benar-benar dibutuhkan agar Anda dapat terus membela diri terhadap agresi Rusia."
Bryan Lanza, seorang ahli strategi partai Republik, mengatakan kepada BBC bahwa pemerintahan Donald Trump akan meminta presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, untuk memberikan "visi perdamaian yang realistis".
"Dan jika Presiden Zelenskyy datang ke meja perundingan dan berkata, 'kita hanya bisa berdamai jika kita memiliki Krimea', dia menunjukkan kepada kita bahwa dia tidak serius. Krimea sudah hilang," kata Lanza.
“Bryan Lanza adalah kontraktor untuk kampanye tersebut,” kata seorang juru bicara.
“Dia tidak bekerja untuk Presiden Trump dan tidak berbicara untuknya.”
“Ingatlah bahwa Presiden Zelenskyy adalah salah satu pemimpin dunia pertama … yang menyambut Presiden Trump,” kata Sybiha kepada wartawan.
“Itu adalah percakapan yang tulus [dan] pertukaran pemikiran mengenai kerja sama lebih lanjut.
"Selama percakapan telepon, langkah-langkah lebih lanjut untuk membangun komunikasi antara tim juga dibahas dan pekerjaan ini juga telah dimulai.
"Oleh karena itu, kami terbuka untuk kerja sama lebih lanjut dan saya yakin bahwa tujuan bersama untuk mencapai perdamaian yang adil menyatukan kita semua.”
Rusia siap mendengarkan usulan Trump mengenai Ukraina asalkan usulan itu adalah "ide tentang bagaimana bergerak maju dalam bidang penyelesaian, dan bukan dalam bidang pemberian bantuan lebih lanjut kepada rezim Kiev dengan segala macam bantuan", kata Ryabkov pada hari Sabtu dalam sebuah wawancara dengan kantor berita negara Rusia Interfax.
"Proses ini akan diselesaikan," kata wakil menteri luar negeri Rusia.
"Presiden Federasi Rusia sebagai panglima tertinggi tidak diragukan lagi akan membuat keputusan yang akan berarti peningkatan landasan konseptual kegiatan kami di bidang ini."
Serangan terhadap pabrik kimia Aleksinsky, yang memproduksi bubuk mesiu, amunisi, dan senjata di wilayah Tula sekitar 200 km (120 mil) selatan Moskow, merupakan bagian dari strategi untuk menargetkan pabrik-pabrik yang mendukung perang Moskow melawan Ukraina, kata sumber tersebut.
"Serangan terhadap gudang senjata, lapangan udara militer, dan perusahaan, yang merupakan bagian dari kompleks industri militer Rusia, mengurangi kemampuan Rusia untuk meneror negara kita," kata sumber SBU.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)