Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Korupsi setelah ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali meminta penundaan kesaksiannya dalam persidangan korupsinya.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Sri Juliati
Namun, Perdana Menteri Israel membantah melakukan kesalahan apa pun.
Tim hukum Netanyahu mengklaim dakwaan tersebut berlangsung di tengah peperangan di Gaza dan Lebanon yang membuat PM Israel ini tidak mungkin meluangkan waktu untuk pembelaan hukumnya.
Sidang Pertama pada Tahun 2020
Persidangan pertama Netanyahu atas kasus korupsi ini telah diadakan pada 24 Mei 2020.
Dalam persidangan tersebut, telah melalui berbagai tahap.
Akan tetapi selama persidangan, tim hukum Netanyahu berupaya untuk melawan tuduhan menerima hadiah mewah dari sekutu kaya dan mencari liputan media yang menguntungkan dengan imbalan keuntungan politik.
Hingga akhirnya pengadilan meminta kesaksian Netanyahu yang ditunggu-tunggu dijadwalkan pada 2 Desember 2024.
Namun, permintaan Netanyahu menandakan potensi penundaan dalam kasus yang telah berlarut-larut.
Ia terus-terusan membuat strategi pembelaan hukumnya dengan meminta pengadilan untuk mengecek kembali prosedurnya.
Atas penundaan Netanyahu ini, muncul banyak spekulasi.
Para ahli menganggap Netanyahu sengaja memanfaatkan situasi perang saat ini untuk memperpanjang masa jabatannya tanpa harus menghadapi ancaman sidang di pengadilan.
Konflik Palestina vs Israel
Israel terus melancarkan serangan dahsyat terhadap Gaza sejak Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Total korban tewas di Gaza sejak Oktober 2023 mencapai 44.211 orang.
Sebagian besar korban tewas merupakan wanita dan anak-anak.
Sekitar 104.567 terluka dalam genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza yang dimulai pada 7 Oktober 2023.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Benjamin Netanyahu, ICC dan Konflik Palestina vs Israel