Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintahan Presiden Bashar al-Assad Terancam Sendiri Hadapi Pemberontak Suriah, di Mana Sekutunya?

Saat pemberontak melancarkan serangan mendadak, pemimpin Suriah terancam sendirian, lantas di mana sekutunya?

Penulis: Nuryanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Pemerintahan Presiden Bashar al-Assad Terancam Sendiri Hadapi Pemberontak Suriah, di Mana Sekutunya?
ISTIMEWA
Presiden Suriah Bashar Al-Assad. Saat pemberontak melancarkan serangan mendadak, pemimpin Suriah terancam sendirian, lantas di mana sekutunya? 

Diberitakan BBC, Kota Deraa memiliki kepentingan strategis dan simbolis.

Kota ini merupakan ibu kota provinsi dan dekat dengan jalur penyeberangan utama di perbatasan Yordania.

Selain itu juga menjadi tempat meletusnya protes pro-demokrasi pada tahun 2011 - yang memicu perang saudara yang sedang berlangsung di negara tersebut, yang telah menewaskan lebih dari setengah juta orang.

Di tempat lain, pasukan pimpinan Kurdi mengatakan mereka telah merebut kota Deir Ezzor, basis utama pemerintah di padang pasir luas di bagian timur negara itu.

Diketahui, sudah lebih dari seminggu sejak pemberontak di utara melancarkan serangan kilat - yang terbesar terhadap pemerintah Suriah dalam beberapa tahun, yang telah mengungkap kelemahan militer negara itu.

Setidaknya 370.000 orang diperkirakan telah mengungsi sejauh ini akibat serangan pemberontak, menurut PBB, yang mengatakan pertempuran tersebut juga "memperburuk situasi yang sudah mengerikan bagi warga sipil di wilayah utara negara tersebut".

Beberapa warga sipil terjebak di daerah garis depan dan tidak dapat mencapai lokasi yang lebih aman.

Baca juga: Keluarga Presiden Suriah Melarikan Diri, Rusia Ogah Selamatkan Bashar Al-Assad

Pejuang antipemerintah berjalan melewati benteng bersejarah Aleppo pada tanggal 5 Desember 2024, saat pasukan pemberontak, yang dipimpin oleh kelompok Islam Hayat Tahrir al-Sham (HTS), merebut kota Hama, beberapa hari setelah merebut pusat komersial negara itu, Aleppo.
Pejuang antipemerintah berjalan melewati benteng bersejarah Aleppo pada tanggal 5 Desember 2024, saat pasukan pemberontak, yang dipimpin oleh kelompok Islam Hayat Tahrir al-Sham (HTS), merebut kota Hama, beberapa hari setelah merebut pusat komersial negara itu, Aleppo. (AFP/OMAR HAJ KADOUR)
Berita Rekomendasi

SOHR mengatakan lebih dari 820 orang, termasuk 111 warga sipil, telah tewas di seluruh negeri sejak pemberontak yang dipimpin Islam memulai serangan mereka minggu lalu.

Mereka merebut Hama, di sebelah utara Homs, pada Kamis (5/12/2024), yang menjadi pukulan besar kedua bagi Presiden Assad, yang kehilangan kendali atas Aleppo minggu lalu.

Pemimpin kelompok militan Islam Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Abu Mohammed al-Jawlani, mengatakan kepada penduduk Homs "waktu kalian telah tiba".

Para pemberontak telah maju ke selatan, dan Homs akan menjadi perhentian berikutnya di jalan menuju Damaskus.

Di sisi lain, Presiden Suriah Bashar al-Assad telah bersumpah untuk "menghancurkan" para pemberontak dan menuduh kekuatan Barat mencoba menggambar ulang peta wilayah tersebut.

Namun, analis mengatakan pasukannya mengalami demoralisasi, menghadapi gaji rendah dan korupsi di jajarannya.

Bashar al-Assad mengumumkan kenaikan gaji sebesar 50 persen dalam beberapa hari terakhir, menurut kantor berita negara SANA.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas