Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Winda Viska Alami Preeklamsia di Kehamilan Kedua, Jika Tak Ditagani Komplikasinya Bisa ke Ginjal

Winda Viska harus rela melahirkan anak keduanya Mahesa Mulya Tan secara prematur karena masalah preeklamsia yang dideritanya.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Winda Viska Alami Preeklamsia di Kehamilan Kedua, Jika Tak Ditagani Komplikasinya Bisa ke Ginjal
instagram/kolase
Penyanyi jebolan Indonesian Idol, Winda Viska 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perjuangan setiap ibu hamil tentunya berbeda-beda.

Seperti yang terjadi pada penyanyi jebolan Indonesian Idol, Winda Viska yang mengalami hipertensi dan kelainan saat hamil anak keduanya.

Winda Viska harus rela melahirkan anak keduanya Mahesa Mulya Tan secara prematur karena masalah preeklamsia yang dideritanya.

Sejak usia kehamilan 7 bulan, tekanan darah Windah Viska sudah melebihi batas aman yakni 140/110 mm Hg.

Tekanan darah itu terus meningkat sampai di usia kehamilan 8 bulan menjadi 180/120 mm Hg, 160 /120 mm Hg, hingga 200/140 mg Hg.

Baca: Alami Preklamsia, Winda Idol Lemas Saat Dokter Memutuskan Bayinya Harus Lahir Lebih Cepat 1 Bulan

"Yang tadinya lempeng-lempeng saja, saat melihat dokter berubah serius, tegas, dan tegang, saya langsung terhenyak," ujarnya.

Dilansir dari Mayo Clinic, preeklamsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan tanda-tanda kerusakan pada sistem organ lain, paling sering pada hati dan ginjal.

Berita Rekomendasi

Salah satu tanda preeklamsia yang khas ialah kenaikan tekanan darah yang melebihi 140/90 mm Hg.

Bila tidak segera ditangani dengan cepat dan tepat, preeklamsia dapat menyebabkan komplikasi serius bagi ibu.

Komplikasi preeklamsia yang bisa terjadi seperti gagal hati atau ginjal dan masalah kardiovaskular di masa depan.

Selain itu preeklamsia juga bisa menyebabkan kondisi yang mengancam jiwa.

Baca: Hamil 7 Bulan, Winda Viska Absen Mudik

Beruntungnya, Winda Viska dapat melahirkan anak keduanya dengan selamat pada 10 Oktober 2017

"Keinginan melahirkan normal pupus ketika PEB (Pre Eklamsia Berat) itu sudah menyerang ginjal dan terjadi hemolisis. Urin saya sudah berwarna merah. Juga tak terbayang saat melihat tensimeter menunjukan angka 200 per 140..

Bersukur. Sudah pasti, andai dokter tidak memutuskan langsung melakukan operasi sesar, ntah apa jadi nya saya dan bayi,” ungkap Winda menceritakan proses persalinnya yang penuh tantangan.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas