Waspadai Kolesterol dan Diabetes Saat Konsumsi Menu Khas Lebaran
saat menyantap 'makanan berat' pada momen Lebaran ini, anda harus memahami bahwa ada banyak penyakit yang bisa dialami jika tidak mengendalikan porsi
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari raya Idul Fitri selalu dimanfaatkan banyak Muslim untuk bersilaturahmi bersama keluarga dan kerabat dekat sambil menyantap hidangan khas Lebaran yang biasanya 'bersantan'.
Nah, saat menyantap 'makanan berat' pada momen Lebaran ini, anda harus memahami bahwa ada banyak penyakit yang bisa dialami jika tidak mengendalikan porsi makan anda.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Gastroenterohepatologi RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, FACG mengatakan bahwa bulan Ramadan merupakan momen yang tepat untuk melakukan detoksifikasi tubuh.
Mulai dari mengendalikan kolesterol, hingga menjaga berat badan ideal karena waktu makan yang hanya dilakukan saat sahur dan berbuka puasa.
Namun saat masuk momen Lebaran, biasanya masyarakat yang merayakannya, tidak mengendalikan porsi 'makanan enak' yang masuk ke dalam tubuh mereka.
Akibatnya berat badan bisa melonjak dan memicu timbulnya penyakit lain.
"Nah problemnya pada saat lebaran ini apapun kita konsumsi. (Lalu) apa yang akan terjadi? Yang akan terjadi adalah penyakit-penyakit yang sudah bisa kita kendalikan, kayak berat badan yang biasanya dalam dua hari pertama itu sudah turun 2 hingga 3 kilo, bisa kembali bahkan bisa lebih tinggi lagi ya, karena tidak kita perhatikan," ujar Prof Ari, dalam talk show live Instagram @rscm.kencana bertajuk 'Antisipasi Penyakit Pasca Lebaran', Senin (10/5/2021) lalu.
Termasuk munculnya penyakit seperti kolesterol dan diabetes.
"Begitu pula yang kolesterol tinggi itu juga akan naik lagi, kemudian yang kadar gula darahnya sudah terkontrol ini juga bisa terganggu lagi," kata Prof Ari.
Pemerintah melalui gerakan memasyarakatkan pola hidup sehat (germas) menyebut istilah mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang sebagai 'isi piringku'.
Baca juga: Resep Sambal Goreng Ati dan Gulai Daging untuk Menu Lebaran, Enak dan Mudah Dibuat di Rumah
Dosen Program Studi (Prodi) Gizi Universitas Indonesia, Wahyu Kurnia Yusrin Putra, S.KM., M. K. M mengatakan bahwa panduan 'isi piringku' ini bisa digunakan kapanpun.
Termasuk saat menyesuaikan proporsi makanan yang hendak dikonsumsi pada momen Lebaran.
"Jadi memang kita punya panduan ya di Indonesia, namanya 'isi piringku'. Itu bisa dipakai di momen kapanpun sebenarnya, mau pas ramadan, mau tidak ramadan, mau pas Lebaran atau event-event besar lain," ujar Wahyu, dalam virtual talk show bersama Tribunnews, Selasa (11/5/2021).
Ia kemudian menjelaskan panduan 'isi piringku' ini menekankan pada timbangan dan proporsi yang tepat antar kelompok bahan makanan yang hendak dikonsumsi.