Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Awas, Mual dan Muntah Jadi Gejala Baru Omicron

Varian baru virus corona (Covid-19) Omicron diketahui dapat menyebabkan gejala klasik seperti demam, sakit kepala terus menerus, kehilangan penciuman

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Awas, Mual dan Muntah Jadi Gejala Baru Omicron
Foto Asahi
Gambar protein lonjakan strain Omicron ditemukan di Jepang. Warna jingga (oranye) merupakan lokasi mutasi yang diduga terlibat dalam pengikatan reseptor manusia (massa warna hijau di kiri atas) dan antibodi. Warna biru dan biru muda digambar menggunakan CoVsurver, merupakan lokasi mutasi lainnya. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Varian baru virus corona (Covid-19) Omicron diketahui dapat menyebabkan gejala klasik pada mereka yang terinfeksi seperti demam, sakit kepala terus menerus, kehilangan indra penciuman dan pengecap rasa, hingga gejala flu biasa.

Ini merupakan 5 gejala paling umum yang dicatat di aplikasi pelacakan Covid ZOE Inggris dan tidak dapat dibedakan dari gejala flu biasa yang meliputi flu, sakit kepala, kelelahan, bersin dan sakit tenggorokan.

Namun ternyata saat ini beberapa orang yang terinfeksi Omicron mengalami gejala lainnya yakni mual dan muntah.

Seperti yang disampaikan Profesor Epidemiologi Genetik di King's College London dan salah satu pendiri ZOE, Tim Spector pada hari Minggu kemarin.

Baca juga: Menkes Siapkan Empat Strategi untuk Atasi Penularan Omicron, Apa Saja?

Spector menuturkan bahwa gejala ini dilaporkan oleh orang yang telah divaksinasi secara lengkap, serta beberapa yang telah menerima suntikan dosis penguat (booster).

Sebelumnya, penelitian ZOE mengungkapkan bahwa hilangnya nafsu makan menjadi salah satu gejala infeksi Omicron.

Baca juga: Australia Melaporkan Kematian Pertama Akibat Varian Omicron

Berita Rekomendasi

Dikutip dari laman Russia Today, Senin (27/12/2021), kesamaan gejala antara Omicron dan flu muncul di tengah laporan bahwa varian baru ini bersifat lebih menular namun secara signifikan kurang mematikan dibandingkan varian pendahulunya.

Kendati demikian, penyebaran varian ini telah mendorong diterapkannya pengetatan pembatasan di Inggris, dan deklarasi 'insiden besar' oleh Wali Kota London Sadiq Khan.

Terlepas dari kenyataan bahwa vaksinasi tampaknya tidak efektif dalam melawan Omicron, pemerintah Inggris telah meningkatkan kampanye dosis boosternya, dengan staf NHS memberikan suntikan pada Hari Natal.

Baca juga: Menkes: 98 Persen Kasus Omicron Berasal dari Pelaku Perjalanan Internasional

Pemerintah Inggris juga menawarkan booster pada semua orang di Inggris pada akhir tahun ini.

Selain mual dan muntah, Spector menyampaikan bahwa gejala seperti flu pada mereka yang terinfeksi Omicron seharusnya membuat setiap orang tetap waspada.

"Mudah-mudahan orang sekarang mengenali gejala seperti flu yang tampaknya menjadi ciri utama Omicron. Orang harus mengubah perilaku mereka dan mulai mengenakan masker lagi, membatalkan acara dan lebih banyak bekerja dari rumah untuk memperlambat penyebaran," tulisnya di situs web ZOE pada pekan lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas