Skrining Penyakit TBC Tahun 2022 Targetkan 500 Ribu Kasus Baru Ditemukan
penyakit TBC di Indonesia peringkat 3 setelah Tiongkok dan India 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana melakukan skrining penyakit tuberkulosis (TBC) terhadap 500 ribu kasus yang belum ditemukan.
Skrining dilakukan dengan peralatan X-Ray Artificial Intelligence untuk memberikan hasil diagnosis TBC yang lebih cepat dan lebih efisien.
“Kami merencanakan skrining besar-besaran yang transformasional dengan memanfaatkan peralatan X-Ray Artificial Intelligence untuk memberikan hasil diagnosis TBC yang lebih cepat dan lebih efisien, termasuk bi-directional testing bagi penderita diabetes agar mereka mendapatkan pengobatan TBC sedini mungkin,” ucap Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes RI, Dr. drh. Didik Budijanto, M.Kes dalam konferensi pers virtual, Selasa (22/3/2022).
Saat ini tengah diupayakan melakukan pengadaan alat-alat yang dibutuhkan.
“Pelaksanaannya diutamakan tahun ini karena proses masih tetap berjalan. Dengan ditemukannya 500 ribu kasus ini nantinya akan mempercepat kita eliminasi TBC di tahun 2030,” kata Didik.
Baca juga: Mewaspadai TBC Laten yang Bisa Muncul Kapan Saja Tanpa Gejala
Diketahui, penyakit TBC di Indonesia menempati peringkat ketiga setelah India dan Cina dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam.
Didik mengatakan dari estimasi 824 ribu pasien TBC di Indonesia Baru 49 persen yang ditemukan dan diobati.
“Untuk itu upaya penemuan kasus sedini mungkin, pengobatan secara tuntas sampai sembuh merupakan salah satu upaya yang terpenting dalam memutuskan penularan TBC di masyarakat,” katanya.