Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

ASI Eksklusif Turunkan Stunting di Indonesia, Jangan Menyerah Jika Menyusui Tak Lancar Ini Solusinya

BKKBN dan perusahaan farmasi gelar program Edukasi dan Pemberian ASI Eksklusif di 1.000 Hari Pertama Kehidupan bagi ibu hamil dan ibu menyusui di Kabu

Penulis: Anita K Wardhani
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in ASI Eksklusif Turunkan Stunting di Indonesia, Jangan Menyerah Jika Menyusui Tak Lancar Ini Solusinya
ist
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto, Wardoyo 

“Apresiasi luar biasa untuk BKKBN dalam mengurusi stunting karena BKKBN adalah leading
sector penanganan stunting. Tapi tidak mungkin BKKBN bekerja sendiri, perlu melibatkan
semua stakeholder untuk kolaborasi termasuk dengan perusahaan swasta yang punya
kepedulian luar biasa terhadap pencegahan stunting. Stunting adalah urusan nasional
Indonesia,” katanya.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar bahwa
dalam penanganan stunting diperlukan kerja sama dari semua pihak, mulai dari pemerintah
pusat, pemerintah daerah, hingga pihak swasta.

Ibu Yunita menjelaskan bahwa edukasi bagi ibu hamil sangat penting untuk para ibu agar melahirkan bayi yang sehat, sehingga dapat menekan angka stunting.

“Stunting menjadi persoalan kita bersama. Jadi bukan tanggung jawab BKKBN saja, tapi masalah kita bersama. Tentu terima kasih kepada Dexa dan BKKBN yang sudah memberikan support ke Kabupaten Brebes untuk memberikan solusi lewat produk yang terbuat dari daun katuk, daun torbangun, ikan gabus yang bisa memperlancar ASI,” ujar Yunita.
Bupati Brebes Hj. Idza Priyanti menyambut baik pelaksanaan Edukasi dan Pemberian ASI
Eksklusif di 1.000 Hari Pertama Kehidupan bagi ibu hamil dan ibu menyusui di Kabupaten
Brebes.

“Acara pada hari ini adalah harapan kita dalam pendidikan mencegah stunting untuk
ibu hamil dan juga menyusui. Sampai Oktober 2022 ini, angka kematian ibu di Kabupaten
Brebes mencapai angka 39. Kemudian angka kematian anak ada di angka 140.

Maka, dengan adanya acara edukasi mengenai stunting dan ASI eksklusif, ibu-ibu yang sedang hamil ataupun menyusui diharapkan anaknya nanti kelak akan menjadi anak-anak yang cerdas, produktif, mandiri, dan dapat menggapai cita-cita,” kata Ibu Idza Priyanti.

Presiden Direktur PT Dexa Medica Bapak V. Hery Sutanto menyampaikan komitmen Dexa Group untuk berperan aktif mendukung percepatan penanganan stunting di Indonesia.

BERITA TERKAIT

“Dexa Group bersama dengan BKKBN menginisiasi program edukasi untuk 1.000 bidan pendamping keluarga guna mencegah stunting. Inisiasi ini diharapkan dapat mempercepat upaya penurunan
prevalensi stunting di Indonesia, khususnya di Kabupaten Brebes. Kami juga berharap, melalui program ini para ibu hamil yang telah diedukasi dapat berbagi ilmunya, sehingga dampaknya dapat meluas ke seluruh pelosok Nusantara,” ujar  V. Hery.

Untuk mencegah stunting, Dexa Group melakukan inovasi di bidang farmasi melalui produk produknya, salah satunya produk HerbaAsimor yang dikembangkan dari kekayaan alam
Indonesia yang berperan membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI.

HerbaAsimor menggunakan bahan alam asli Indonesia yakni daun katuk, daun torbangun, dan fraksi bioaktif ikan gabus yang diolah dengan teknologi modern. Saat ini Asimor digunakan oleh ibu menyusui di 32 provinsi dan lebih dari 250 kabupaten/kota di Indonesia.

Manfaat HerbaAsimor dirasakan oleh para ibu menyusui dengan naiknya kualitas dan dan kuantitas ASI. Berdasarkan hasil riset terhadap konsumen yang dilakukan oleh PT Dexa Medica, sebanyak 8 dari 10 ibu menyusui merasakan manfaat HerbaAsimor ini.

“HerbaAsimor dikembangkan dari biodiversitas Indonesia, yang memiliki TKDN atau Tingkat
Komponen Dalam Negeri, sangat tinggi yakni di atas 80 persen. Ini sejalan dengan misi
pemerintah untuk mewujudkan kemandirian farmasi nasional, program prioritas belanja
produk produksi dalam negeri, dan program bangga buatan Indonesia (BBI),” kata  V.
Hery.

Baca juga: Survei Status Gizi Indonesia Nyatakan 1 dari 4 Anak Indonesia Alami Stunting

Koordinator Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Cabang Brebes, dr. Sigit Laksmana
menjelaskan peran mikronutrien dalam pencegahan stunting dan preeklampsia atau masa
sebelum kehamilan.

“Makronutrien seperti bahan bakar untuk tubuh kita. Karbohidrat, protein, lemak dan lain
sebagainya. Mikronutrien adalah zat dalam makanan yang jumlahnya kecil, namun sangat
penting, seperti vitamin dan mineral. Untuk mencegah stunting, tidak hanya makronutrien yang
harus diperhatikan, tetapi mikronutrien juga tidak kalah pentingnya. Mikronutrien sangat
penting dalam pencegahan stunting,” ujar dr. Sigit Laksmana.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas