Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Apa Itu Pestisida dan Bagaimana Bahayanya Jika Masuk ke Dalam Tubuh Manusia?

Beberapa efek kesehatan akut yang disebabkan zat kimia ini termasuk diantaranya mata perih, ruam, lecet, kebutaan, mual, pusing, diare hingga kematian

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Apa Itu Pestisida dan Bagaimana Bahayanya Jika Masuk ke Dalam Tubuh Manusia?
Freepik
Ilustrasi Racun. Wowon Erawan alias Aki, pelaku pembunuhan sekeluarga di Bekasi, Jawa Barat, diketahui menghabisi nyawa korbannya menggunakan pestisida 'Aldicarb'. Pestisida merupakan zat kimia berbahaya yang dapat menyebabkan efek merugikan bagi kesehatan jangka pendek yang disebut 'efek akut', serta efek merugikan kronis yang dapat terjadi selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah paparan. 

Keracunan akut sistem saraf oleh pestisida ini mempengaruhi ratusan ribu orang di seluruh dunia setiap tahun.

Baca juga: Terungkap Peran 3 Tersangka Pembunuhan Sekeluarga di Bekasi: Beli Racun, Gali Lubang di Sekitar TKP

2. Fumigan Tanah

Pestisida ini diterapkan ke tanah, membentuk gas yang beracun bagi nematoda, jamur, bakteri, serangga dan tanaman di dalam tanah.

Karena berbentuk gas, mereka berpindah dari tanah ke udara dan membuat orang yang tinggal atau bekerja di dekatnya terpapar.

Gejala paparan fumigan meliputi iritasi kulit, mata dan paru-paru.

3. Piretroid

Insektisida ini adalah bahan kimia sintetik yang secara struktural mirip dengan senyawa tumbuhan, namun telah dirancang agar lebih tahan lama.

Berita Rekomendasi

Zat ini beracun bagi sistem saraf, gejala keracunan piretroid termasuk diantaranya tremor, air liur berlebihan, sakit kepala, kelelahan, muntah, kulit gatal serta kedutan yang tidak disengaja.

Baca juga: Bungkus Racun Pada Sisa Bakaran Sampah Jadi Petunjuk Terungkapnya Pembunuhan Sekeluarga di Bekasi

Banyak piretroid juga menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.

Mulai dari resmethrin yang menyebabkan kanker dan gangguan reproduksi, hingga sipermetrin, fenvalerat dan deltametrin yang menyebabkan kerusakan genetik dan gangguan reproduksi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas