Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Jendela Waktu Jadi Hal Krusial untuk Proses Terapi Pasien Kanker Payudara

Apabila pasien kanker payudara sudah selesaikan rangkaian kemoterapi, maka jendela waktu yang baik adalah kurang dari 28 hari memulai terapi radiasi

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
zoom-in Jendela Waktu Jadi Hal Krusial untuk Proses Terapi Pasien Kanker Payudara
Tribun Bali
Ilustrasi kanker payudara- Berbagai studi ilmiah terbaru mengatakan pasien yang melakukan operasi pengangkatan tumor payudara sebelum 57-63 hari setelah diagnosa pertama memiliki angka survival rate tinggi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbagai studi ilmiah terbaru mengatakan pasien yang melakukan operasi pengangkatan tumor payudara sebelum 57-63 hari setelah diagnosa pertama memiliki angka survival rate tinggi.

Namun demikian tentunya harus menjalani terapi secara lengkap baik kemoterapi maupun radiasi.

Baca juga: Ketahui Informasi Tidak Benar Mengenai Kanker Payudara, Soal Pemakaian Dedoran hingga Bra Berkawat

Dokter konsultan bedah kanker Mandaya Royal Hospital Puri, dr. Enos H. Siburian, Sp.B (K) Onk mengatakan, bahwa timeline atau jendela waktu menjadi hal yang krusial untuk terapi pasien kanker payudara.

“Jendela waktu terbaik pasien kanker payudara dari operasi ke kemoterapi hingga ke radiasi adalah kurang dari 180 hari karena bisa meningkatkan angka survival rate meningkat secara signifikan,” kata Enos dalam talkshow peluncuran Breast Advanced Cancer Center (BRAVE) di Mandaya Royal Hospital Puri belum lama ini.

Dikatakannya, apabila pasien kanker payudara sudah menyelesaikan rangkaian kemoterapi, maka jendela waktu yang baik adalah kurang dari 28 hari untuk memulai terapi radiasi atau penyinaran.

Pada acara ini juga, dr Ben Widaja mengatakan, terdapat terapi kombinasi yang banyak dilakukan dibelahan dunia.

BERITA TERKAIT

Imunoterapi dan kemoterapi merupakan inovasi pengobatan kanker yang dapat meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan membunuh sel kanker.

"Kombinasi Imunoterapi dengan Kemoterapi menjadi pengobatan lini pertama bagi pasien TNBC atau sel kanker payudara tingkat agresivitas tinggi dapat mengurangi risiko kematian hingga 27 persen," katanya.

Baca juga: Idap Kanker Payudara, Nunung Sampaikan Pesan Menyentuh untuk Suami sebelum Lakukan Tindakan Operasi

Dikatakan Ben, pihaknya terus berinovasi pada pengobatan kanker dan mengikuti perkembangan dunia dengan berkolaborasi medis dengan rumah sakit asal Amerika yaitu Cleveland Clinic USA.

"Adanya BRAVE diharapkan pasien Indonesia tidak berobat ke luar negeri selain menurunkan biaya pengobatan juga mengejar target waktu efektif terapi sebelum kanker menyebar atau menjadi stadium lanjut yaitu dibawah 180 hari dan menangani semua jenis kanker payudara seperti kanker payudara luminal A, luminal B, HER2 positif maupun triple negative baik dari stadium 1 hingga stadium 4 atau lanjut," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas