Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Atrial Fibrilasi Dapat Tingkatkan Risiko Penyakit Stroke dan Gagal Jantung, Begini Penjelasan Dokter

Atrial fibrilasi merupakan kondisi jantung di mana denyut jantung tidak beraturan atau sering kali cepat, kondisi ini dapat memicu stroke.

Penulis: Irma Rahmasari
zoom-in Atrial Fibrilasi Dapat Tingkatkan Risiko Penyakit Stroke dan Gagal Jantung, Begini Penjelasan Dokter
freepik.com
Ilustrasi terjadinya atrial fibrilasi, gangguan irama jantung 

Lebih lanjut dr Ignatius Yansen menjelaskan mengenai hubungan antara atrial fibrilasi yang dapat memicu stroke hingga gagal jantung.

"Atrial fibrilasi atau AF adalah denyut nadi yang tidak beraturan. Ketika denyut nadi tidak beraturan, itu jantung darahnya tidak memompa dengan baik," jelas dr Ignatius Yansen.

"Ketika jantung tidak memompa darah dengan baik, mudah sekali membuat darah dalam jantung menggumpal."

"Apabila lepas sampai ke otak akan terjadi kejadian stroke pada pasien dengan atrial fibrilasi."

"Sedangkan untuk kejadian gagal jantung, jantung dipaksa bekerja dengan keras kemudian denyutnya menjadi sangat cepat sekian lama."

"Kondisi ini dapat menyebabkan gagal jantung atau pompa jantung yang melemah karena takiaritmia yang tidak beraturan," lanjut dr Ignatius Yansen.

Ilustrasi terjadinya atrial fibrilasi, gangguan irama jantung
Ilustrasi terjadinya atrial fibrilasi, gangguan irama jantung (freepik.com)

Baca juga: Ingin BAB Lancar? dr. Zaidul Akbar Sarankan Konsumsi Minuman Ini Pagi dan Malam, Buktikan Khasiatnya

Berita Rekomendasi

Keluhan Atrial Fibrilasi

dr Ignatius Yansen menuturkan, keluhan dari atrial fibrilasi ini sangatlah bervariasi, mulai muncul tanpa keluhan hingga keluhan yang berbahaya.

"Misalnya kita merasakan sesak napas atau berdebar dan lain sebagainya."

"Jantung dengan kondisi normal akan berdetak dengan baraturan atau normal heartbeat, sedangkan kondisi atrial fibrilasi ini adalah denyut jantung yang tidak beraturan, maka yang terjadi heartbeatnya juga tidak beraturan," ungkap dr Ignatius Yansen.

Menurut dr Ignatius Yansen, kondisi ini dapat dideteksi dengan MENARI atau meraba nadi sendiri.

Jika seseorang mengalami atrial fibrilasi, nadi akan terasa sangat tidak beraturan atau rasanya loncat-loncat dalam kondisi apapun.

"Kondisi jantung akan berdetak sangat cepat dalam kondisi apapun, bahkan saat kondisi sedang santai, jantung juga berdetak tidak beraturan," papar dr Ignatius Yansen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas